Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradaban Amazon Misterius Ditemukan, Penduduknya Petani Terampil

Kompas.com - 27/05/2022, 19:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti berhasil mengungkap keberadaan peradaban pra-Hispanik yang hilang di Amazon.

Temuan ini pun menunjukkan bahwa wilayah Llanos di Mojos di lembah Amazon dihuni oleh orang-orang Casarabe yang misterius antara tahun 500 dan 1400 M.

Peneliti juga membuktikan peradaban di wilayah itu dihuni oleh jauh lebih banyak orang daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Lalu, Orang-orang yang tinggal di sana juga mengembangkan peradaban luas yang mampu beradaptasi baik dengan lingkungan unik tempat mereka tinggal.

Baca juga: Inilah Black Caiman, Salah Satu Predator Terbesar di Sungai Amazon

Padahal, sebelumnya para arkeolog menduga tanah tropis yang buruk di dataran Llanos de Mojos ini tak akan mampu mendukung populasi besar dan peradaban urban yang canggih.

Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (26/5/2022) untuk mengungkap temuan ini peneliti studi menggunakan LIDAR, metode penginderaan jauh yang memindai permukaan bumi menggunakan sinar laser udara di atas lembah Amazon.

Ini dilakukan dengan cara memantulkan laser inframerah ke permukaan tanah untuk mengungkapkan struktur arkeologi di bawah vegetasi lebat.

Metode ini juga dapat menemukan pemukiman, termasuk jalan, waduk, kanal yang berpusat di dua pemukiman Casarabe yang sangat besar, disebut Cotoca dan Landivar.

"Dalam satu jam berjalan, Anda bisa sampai ke pemukiman lain. Itu pertanda bahwa wilayah ini sangat padat penduduknya di masa pra-Hispanik," kata Prumers.

Wilayah Llanos de Mojos sendiri merupakan sabana tropis dataran rendah di barat daya lembah Amazon. Daerah itu memiliki musim hujan dan kemarau setiap tahun. Misionaris Spanyol pada abad ke-16 hanya menemukan komunitas terpencil yang tinggal di sana.

Baca juga: 5 Tumbuhan Endemik Hutan Amazon, Banyak yang Jadi Obat Tradisional

Namun penemuan terbaru akhirnya membantah gagasan bahwa wilayah itu jarang penduduknya, dan menunjukkan bahwa pemukiman memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Permukiman Casarabe bahkan bisa menjadi rumah bagi ribuan orang. Pemukiman pun telah terintegrasi dengan jalan.

Sementara itu, fitur yang tak biasa dari pemukiman adalah ditemukannya infrasruktur besar kanal dan waduk untuk pengelolaan air.

Prumers mengatakan bahwa sistem itu mungkin digunakan untuk mengendalikan banjir musiman di wilayah tersebut supaya pertanian jagung dan tanaman lain di daerah itu meningkat.

Menurut peneliti, bulan-bulan terkering membuat wilayah tersebut tidak mengalami hujan sama sekali. Sedangkan selama musim hujan, antara November dan April, sebagian besar wilayah justru tergenang selama berbulan-bulan.

Waduk mungkin juga digunakan untuk membudidayakan ikan yang akan menjadi sumber protein penting bagi orang Casarabe.

Baca juga: 7 Hewan yang Hidup di Sungai Amazon, Piranha hingga Anaconda Hijau

Temuan ini pun menjadi bukti orang-orang Casarabe adalah ahli pertanian terampil yang mampu mengubah sabana Amazon yang sering mengalami banjir musiman menjadi lanskap produktif.

Lebih lanjut, Michael Heckenberger, seorang antropolog di University of Florida, yang tidak terlibat dalam penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan lidar untuk mengungkap sejauh mana catatan arkelogi di Llanos de Mojos merupakan sebuah kemajuan besar.

"Lidar mampu menciptakan gambaran sintetik yang sangat jelas tentang seperti apa lanskap perkotaan Amazon. Ini adalah pencapaian yang benar-benar luar biasa," katanya.

Temuan ini dipublikasikan di Nature.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com