Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Dugaan Penyebab Hepatitis Akut Misterius | Cacar Monyet Penyebarannya Rendah | Burung Beo Bisa Hidup 30 Tahun

Kompas.com - 26/05/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan enam dugaan penyebab hepatitis akut misterius pada anak. Informasi ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Rabu (25/5/2022). 

Hingga 23 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, kasus kumulatif dugaan hepatitis akut di Indonesia mencapai 35 kasus, dengan 19 kasus di antaranya discarded dan 16 kasus probable dan pending classification.

Kendati belum diketahui secara pasti penyebab infeksi hepatitis akut, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada enam dugaan penyebabnya.

Wabah cacar monyet masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini monkeypox telah dilaporkan menyebar di 16 negara non-endemik penyakit tersebut. 

Namun, WHO mencatat bahwa penyebaran penyakit cacar monyet di banyak negara masih relatif rendah, bahkan para ahli memastikan belum ada bukti bahwa virus cacar monyet bermutasi. 

Burung beo adalah salah satu spesies yang cerdas dan dikenal dapat berusia panjang. Baru-baru ini sebuah studi baru mengungkapkan fakta menarik tentang rahasia umur panjang burung beo yang bisa hidup hingga 30 tahun. 

Di malam hari, saat cuaca cerah, bintang-bintang berkelip menerangi langit malam yang gelap. Terkadang bintang tampak berkedip, memantulkan sedikit cahayanya. Sains menjelaskan kenapa bintang berkedip, menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Rabu. 

Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Rabu (25/5/2022) hingga Kamis (26/5/2022). 

6 Dugaan penyebab hepatitis akut misterius anak

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, enam dugaan penyebab hepatitis akut berdasarkan data UK Health Security Agency antara lain adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.

“Ini hipotesis-hipotesis atau kemungkinan-kemungkinan atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,” ujar Syahril seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Hipotesis tersebut berdasarkan kasus hepatitis akut misterius yang terjadi terutama di Inggris dan Amerika.

Terkait kondisi di Indonesia, lanjut dia, tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyebab hepatitis akut tersebut.

Oleh karena dugaan penyebab penyakit hepatitis akut yang masih terus diselidiki ini, para ahli memberikan beberapa langkah penanganan hepatitis akut misterius apabila ditemukan pada anak.

Penting bagi orang tua untuk mewaspadai gejala hepatitis akut misterius pada anak. Orang tua harus mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.

Gejala hepatitis akut misterius anak dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan tinja berwarna putih pucat. Selain itu, warna mata dan kulit dapat menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com