Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Populasi Mamalia Laut dari Kepunahan dengan Teknologi Pelacakan

Kompas.com - 12/05/2022, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Jadi implikasinya nanti hasil pergerakan itu bisa digunakan sebagai informasi untuk perencanaan zonasi daerah mana saja yang dilalui mamalia laut, sehingga mungkin nanti untuk perlintasan kapal bisa diatur kembali," terang Offal.

Ia menambahkan, pemasangan tagging kepada mamalia laut sudah dilakukan sejak November 2021 sampai saat ini. Adapun hewan yang sudah dipasangkan alat pelacak tersebut di antaranya, dua paus biru serta satu paus sperma.

"Kita ingin melihat pola pergerakan paus sperma yang juga nanti bisa dihubungkan dengan kegiatan penangkapan paus sperma, yang mungkin saat ini masih terjadi di Indonesia," paparnya.

Alat ini ditancapkan di bagian tubuh paus, dan aktif ketika mereka berada di permukaan air. Sinyal dari sistem pelacakan itu, lanjut dia, akan dikirimkan oleh sistem pemancar ke satelit.

Selanjutnya, satelit dapat menginterpretasikan di mana titik hewan yang sedang diamati muncul.

"Saat ini dari ketiga hewan tersebut, kebetulan untuk paus sperma yang kita tagging belum banyak memberikan hasil, terakhir (hasilnya keluar) di bulan Desember. Untuk dua paus biru mereka sudah berjalan ke arah bawah, ke arah Australia sampai sekitar bulan Maret," imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Mamalia Laut Seperti Paus Berukuran Besar? Sains Jelaskan

Sementara itu, menurut data terbaru pada bulan April dan Mei, satu paus biru sudah mulai terlihat memasuki perairan di wilayah Indonesia.

Diakuinya, dukungan yang diberikan pemerintah saat ini sangat membantu terkait dengan pemasangan tagging, maupun mencari mamalia laut di sekitar Laut Sawu, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat ini, Reef Check Indonesia turut bekerja sama dengan berbagai mitra di antaranya Dewan Konservasi Perairan Provinsi (DKPP) NTT, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, serta lembaga swasta.

"Saat ini dibantu juga untuk melakukan analisis-analisis berikutnya," ucap Offal.

Dia menyampaikan studi lebih lanjut mengenai pelacakan untuk perlindungan hewan mamalia laut, maupun hewan lainnya sangat diperlukan terutama dari sistem pendanaan.

"Nantinya mungkin bisa menjadi dukungan untuk pembuatan kebijakan terkait perlindungan hewan terutama paus dan lumba-lumba," pungkasnya.

Baca juga: 4 Hewan yang Memiliki Kemampuan Ekolokasi, Burung hingga Mamalia Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com