KOMPAS.com - Manusia dan sebagian besar hewan melihat menggunakan gelombang cahaya yang memantulkan benda-benda di sekitar.
Gelombang suara dapat digunakan untuk melihat dengan cara yang persis sama seperti gelombang cahaya.
Beberapa hewan memiliki kemampuan ekolokasi, yakni menggunakan gema, gelombang suara yang dipantulkan objek di jalurnya, untuk menavigasi dan menemukan makanan di malam hari atau di tempat yang gelap.
Dilansir dari Sciencing, berikut adalah 4 hewan yang memiliki kemampuan ekolokasi:
Kelelawar dapat mengeluarkan suara bernada tinggi, di luar jangkauan pendengaran manusia, dan mendengarkan gema yang dihasilkan ketika gelombang suara ini memantul dari benda-benda di sekitarnya.
Baca juga: Asal Burung Kakaktua, Kasuari, dan Cenderawasih Jadi Hewan Australis
Lipatan di telinga kelelawar secara unik cocok untuk mendeteksi gema yang memberi mereka informasi tentang lokasi, bentuk, dan ukuran objek di sekitar, termasuk objek yang sangat kecil seperti nyamuk.
Mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba juga memiliki kemampuan ekolokasi untuk menemukan sesuatu pada jarak yang jauh, di luar jangkauan penglihatan, dan di kedalaman laut yang sangat gelap.
Paus menggunakan kemampuan ekolokasinya untuk navigasi dan mencari makanan. Sementara itu, lumba-lumba juga menggunakan gema untuk menemukan jalan, mencari mangsa, dan berkomunikasi dengan lumba-lumba lain.
3. Burung minyak dan burung walet
Kemampuan ekolokasi jarang dimiliki oleh burung. Namun, dua spesies burung yang hidup di gua diketahui telah mengembangkan ekolokasi, yakni burung minyak Amerika Selatan dan burung walet.
Baca juga: 5 Hewan yang Jarang Tidur, Ada yang Bisa Berbulan-bulan Tanpa Tidur
Burung minyak mengeluarkan bunyi dan menggunakan gema untuk membantu mereka menavigasi dalam kegelapan total.
Walet juga menggunakan kemampuan ekolokasi untuk menavigasi dalam gelap sekaligus untuk tujuan sosial.
4. Tikus
Tikus diketahui memancarkan suara ultrasonik dan menggunakan gema untuk menemukan serangga dan mangsa lainnya.
Mereka membuka dan menutup mulut dengan cepat untuk mengeluarkan suara intensitas rendah saat mereka semakin dekat dengan mangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.