Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Menerjang, Benarkah Gelombang Ekstrem Selalu Terjadi Tiap Akhir Tahun?

Kompas.com - 10/12/2021, 20:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir di bulan Desember 2021 ini, sejumlah wilayah di Indonesia diterjang gelombang tinggi dan menyisakan berbagai dampak terhadap masyarakat di sekitarnya.

Usai diterjang ombak pantai yang cukup besar, wilayah bisnis di lahan reklamasi terutama Manado Town Square (Mantos), Manado, Sulawesi Utara, terendam banjir rob, Selasa (7/12/2021).

Dalam video yang beredar di media sosial maupun grup WhatsApp, di belakang Mantos yang biasa menjadi tempat parkir kendaraan, sekarang terlihat gelombang air laut melebihi batas normal.

Baca juga: Banjir Rob di Manado, Ini Daftar Wilayah Berpotensi Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

Ombak pantai di kawasan ini bahkan sampai badan jalan, yang membuat area tersebut terendam banjir rob.

Dalam beberapa video juga memperlihatkan ombak besar yang terjadi di sana menyeret kendaraan mobil yang melintas di area parkir. Beberapa mobil yang di parkir dekat tepi pantai pun terdampak ombak besar.

Sementara itu, gelombang pasang dan banjir rob juga melanda wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Gelombang pasang dan banjir rob dikabarkan sudah berlangsung selama sepekan terakhir dan menghancurkan kompleks pemakaman warga di Alli-alli, Kelurahan Takatidung, Kabupaten Polewali Mandar.

Hal itu menyebabkan sejumlah makam terlihat tidak utuh lagi. Beberapa di antaranya juga tampak telah berpindah dari tempat semula. Bahkan, ada pula makam yang hilang tersapu gelombang.

Kedua wilayah di atas hanyalah dua diantara banyak kabar daerah pesisir di Indonesia yang dihantam ombak gelombang besar air laut menjelang akhir tahun 2021 ini.

Persoalan ombak gelombang besar air laut yang berisiko mengancam jiwa ini, dianggap terlalu sering terjadi setiap akhir tahun.

Namun, benarkah setiap akhir tahun gelombang ekstrem pasti datsng menghantam?

Menjawab perkara tersebut, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo angkat bicara.

Eko mengatakan, memang benar akhir- akhir ini kerap sekali banjir rob akibat gelombang tinggi melanda sejumlah wilayah di tanah air.

Banjir rob bahkan tidak hanya mengganggu aktivitas para nelayan di pesisir, tetapi juga warga setempat karena akses jalan di daratan yang tergenang, sehingga aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi terganggu.

Namun, soal gelombang tinggi yang disebut selalu terjadi di akhir tahun, tidak sepenuhnya benar.

"Tidak tepat kalau dibilang akhir tahun (banyak terjadi gelombang ekstrem), tetapi Desember ini memang berbarengan dengan masuknya musim hujan," kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2021).

Eko menjelaskan, ada banyak sekali faktor yang menyebabkan gelombang besar atau tingginya air laut di perairan Indonesia ini terjadi.

Menurutnya, selain masuknya musim hujan, pada bulan Desember juga umumnya terjadi fenomena angin daratan yang sering membawa dampak tidak menguntungkan bagi masyarakat pesisir.

"Lebih ke sana (faktor pemicu tersebut) bukan karena akhir tahun," tegasnya.

Dengan kondisi itu, maka ada banyak bencana yang harus diantisipasi oleh masyarakat, baik masyarakat pesisir yang sering terdampak rob, dan masyarakat pesisir yang akan terdampak langsung jika dihantam gelombang laut.

Baca juga: Banjir Rob di Manado, BMKG Sebut Penyebabnya Air Pasang, Ombak, dan Gelombang Tinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com