Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Ingatkan, Imunisasi Dasar Anak Harus Dilakukan Selama Pandemi

Kompas.com - 10/12/2021, 16:31 WIB
Zintan Prihatini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 yang pertama kali ditemukan pada akhir 2019 lalu, berbagai layanan kesehatan di luar Covid terhambat. Salah satu yang menjadi masalah adalah imunisasi dasar anak lengkap di fasilitas layanan kesehatan seluruh Indonesia.

Memasuki tahun kedua sejak pandemi Covid-19 pertama diidentifikasi, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat drg Kartini Rustandi mengungkapkan, secara umum banyak program imunisasi yang masih belum selesai.

"Yang paling banyak, bayi usia 1 tahun 8 bulan untuk (vaksin) campak, itu banyak yang belum (imunisasi). Mungkin (karena) ibunya (terinfeksi) Covid, keluarga berduka, kan kita enggak bisa juga itu maksa (melakukan imunisasi) sehingga mau enggak mau kita harus sweeping (penyisiran)," ujar Kartini, Kamis (9/12/2021).

Saat ditanya apakah selama pandemi Covid-19 imunisasi dasar anak sudah membaik, Kartini berkata bahwa saat ini Kemenkes telah mengupayakan percepatan imunisasi.

Baca juga: Imunisasi Kejar, Susulan Imunisasi Dasar yang Tertunda untuk Anak

Sebab, rencana Kemenkes di tahun depan menurutnya adalah melakukan beberapa strategi penyisiran imunisasi melalui output program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

"Sekarang ibu hamil memang harus kontrol, upayanya kita buat pedoman bagaimana prokes (protokol kesehatan) dilaksanakan," ungkap Kartini.

Lebih lanjut, dia berkata di sektor pelayanan kesehatan pada ibu hamil, saat ini tidak bisa hanya sekadar konsultasi saja, tetapi harus mencakup berbagai pemeriksaan lengkap.

"Memang tidak bisa konsul saja, harus dipegang (diperiksa secara berkala) tinggi fundusnya, (Hb) darahnya. Misal Hb turun, sehingga kita tahu misalnya obatnya, kapan perlu ditangani," jelasnya.

Lebih lanjut, dia berkata bagi balita yang membutuhkan imunisasi namun terhambat dengan situasi pandemi, petugas posyandu akan datang langsung ke rumah untuk mengecek kondisi anak.

"Di Bekasi, Kolaka kita liat kalo mereka (anak) enggak hadir (imunisasi), kader itu datang ke rumah untuk ukur berat bayi," ungkap dr Kartini.

Upaya tersebut juga dinilai perlu dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Cegah KLB akibat Imunisasi Dasar Anak Tak Lengkap, IDAI Luncurkan LITTLe KU dan I-POINT

Secara umum pemulihan imunisasi dasar lengkap selama pandemi Covid-19 sudah mencapai lebih dari 50 persen.

Akan tetapi, mengingat kapasitas peserta di dalam ruangan dibatasi, maka imunisasi di posyandu akan dibagi menjadi beberapa grup atau kloter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com