Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Harus Kaji Ulang Teknologi Batu Bara Bersih karena Tak Sesuai Target Net Zero Karbon

Kompas.com - 24/02/2022, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

2. Tidak sejalan target zero-carbon

Selain permasalahan harga, teknologi ini juga dinilai tidak sejalan dengan target nol-karbon (zero-carbon) Jepang.

Teknologi canggih ‘batu bara bersih’ lain yang didorong oleh pembuat kebijakan Jepang, yaitu, carbon capture storage (CCS), juga tidak efektif.

Disebutkan bahw CCS terlihat sebagai solusi yang paling masuk akal untuk permasalahan Jepang.

Namun, dengan minimnya ruang penyimpanan geologis sang negeri samurai, keberadaan batu bara dalam bauran energi nasional Jepang bukanlah hal yang masuk akal.

Kapasitas penyimpanan karbon Jepang kemungkinan besar akan habis dalam 10 tahun kedepan.

Baca juga: Kesepakatan di COP26, Pemakaian Batu Bara Bakal Dihentikan

3. Eksperimen yang gagal

Teknologi IGCC juga dicap sebagai ‘eksperimen gagal.’ Hal ini terjadi akibat biaya proyek - proyek IGCC terdahulu selalu melambung tinggi dari perkiraan dan anggaran awal.

IGCC sendiri harus digabung dengan teknologi CCS dan tetap tidak banyak membantu dalam pengurangan emisi. Sampai saat ini, belum ada pembangkit listrik IGCC dengan CCS yang beroperasi.

4. Tidak bisa dekarbonisasi energi

Matt Gray, peneliti di TranstionZero mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah jepang untuk mengkaji ulang peran teknologi 'batu bara bersih' seperti co-firing ammonia dan IGCC, karena mereka tidak dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya dekarbonisasi energi.

Sebagai informasi, dekarbonisasi adalah proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah bagi lingkungan

Walau CCS dapat menjadi teknologi penting untuk mengdekarbonisasi sektor industri berat, keterbatasan kapabilitas penyimpanan karbon Jepang harus digunakan untuk sektor tersebut, bukan untuk pembangkit listrik.

“Dikarenakan lebih matangnya energi terbarukan, baik secara biaya maupun secara emisi yang rendah, kami menyarankan pemerintah Jepang untuk berpindah haluan dan berinvestasi pada PLTB yang dapat membuka potensi ekonomi baru bagi Jepang untuk jangka panjang,” jelas Matt.

Baca juga: 6 Manfaat Batu Bara Bagi Kehidupan Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com