Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Digunakan dalam Penelitian, Bagaimana Sejarah Penemuan Mikroskop?

Kompas.com - 17/02/2022, 17:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Seperti dilansir dar Britannica, (20/8/2020) Leeuwenhoek memulai pengamatan awalnya terhadap mikroorganisme air tawar di tahun 1670-an. Dengan menggunakan mikroskop sederhana, Leeuwenhoek menyebarluaskan infromasi seputar mikrobiologi pada tahun 1674.

Hingga tahun 1850-an mikroskop berlensa tunggal masih tetap populer dan masih digunakan oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown untuk menunjukkan inti sel berada.

Pengembangan mikroskop

Pengembangan mikroskop juga terus dilakukan seiring berjalannya waktu. Namun, lensa majemuk tetap dijadikan sebagai model utama untuk digunakan dan dikembangkan pada komponen mikroskop yang lebih baik.

Pada tahun 1733, ahli optik Inggris amatir Chester Moor Hall menemukan lensa akromatik yang digunakan pada kacamata.

Baca juga: Operasi Mata Semakin Efektif dengan Mikroskop 3D, Inikah Manfaatnya?

 

Akhirnya lensa itu dikembangkan kembali oleh para ilmuwan, termasuk Benjamin Martin dari London di tahun 1774. Dia tercatat berhasil menghasilkan lensa koreksi warna untuk mikroskop.

Selama abad ke-18 dan ke-19, banyak perubahan terjadi baik pada desain maupun kualitas mikroskop. Mikroskop juga menjadi lebih stabil dan berukuran lebih kecil.

Memasuki awal ke-20, penyangga yang seperti meja pun mulai dibentuk untuk melengkapi kesempurnaan mikroskop.

Permasalahan mengenai cahaya juga terselesaikan berkat August Kohler yang menemukan penerangan di mikroskop agar memungkinkan spesimen untuk difoto.

Penemuan mikroskop juga memungkinkan para ilmuwan dan cendekiawan dalam mempelajari makhluk mikroskopis di Bumi, termasuk bakteri dan virus penyebab penyakit. Sehingga, kita bisa mencegahnya penularannya dengan baik.

Baca juga: 3 Ilmuwan Menangi Nobel setelah Kembangkan Mikroskop Krio-elektron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com