Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Awal, Varian Omicron "Lebih Ringan" Dibanding Varian Delta

Kompas.com - 07/12/2021, 20:00 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Web MD

KOMPAS.com - Ahli mengungkapkan, laporan awal virus B.1.1.529 atau varian Omicron menunjukkan bahwa varian ini menyebabkan gejala penyakit yang "lebih ringan" dibandingkan varian Delta.

Hal itu dibuktikan dengan pengakuan para dokter di Afrika Selatan yang menyebut bahwa varian Delta masih menjadi strain virus corona yang mendominasi.

Selain itu, tingkat rawat inap di Afrika Selatan belum meningkat secara signifikan setelah varian Omicron diidentifikasi, seperti dilansir dari Web MD, Senin (6/12/2021).

"Sejauh ini, sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar (akibat varian Omicron)," ujar direktur di National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat, dr Anthony Fauci.

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Puluhan Negara, tapi Delta Masih Mendominasi

Kendati demikian, dia berkata bahwa sejauh ini para ilmuwan membutuhkan lebih banyak waktu dan informasi sebelum menarik kesimpulan terkait munculnya varian virus baru.

“Kami semua merasa sedih tentang kesulitan yang telah terjadi tidak hanya di Afrika Selatan tetapi juga negara-negara Afrika lainnya,” ungkapnya.

Negara yang melaporkan varian Omicron

Berdasarkan laporan di The Washington Post, pada hari Senin lalu varian Omicron telah terdeteksi di 17 negara bagian di Amerika Serikat.

"Kami setiap hari mendengar mengenai semakin banyak kasus yang mungkin terjadi," imbuh dr Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Sementara itu, 99 persen kasus pasien Covid-19 di AS masih didominasi oleh varian Delta.

Walensky berkata, varian Omicron memiliki lusinan mutasi yang saat ini tengah dipelajari para ilmuwan secara mendalam.

“Kami tahu varian Omicron memiliki banyak mutasi, lebih banyak mutasi daripada varian sebelumnya. Banyak dari mutasi ini telah dikaitkan dengan varian yang lebih menular, dengan menghindari (efektivitas) terapi kami, dan potensi menurunkan kekebalan," jelas Walensky.

Baca juga: WHO: Varian Omicron di 40 Negara, Tak Ada Kematian yang Dilaporkan

"Saat ini kami benar-benar mengupayakan agar lebih banyak orang divaksinasi untuk meningkatkan kekebalan pada setiap individu,” tambahnya.

Kemudian, para pejabat di Eropa mengatakan bahwa terjadi lonjakan kasus varian Omicron di tengah libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Inggris dan Denmark telah mengonfirmasi kasus baru, yang menunjukkan bahwa varian tersebut telah menyebar luas.

Di Inggris, pejabat kesehatan melaporkan total 246 kasus varian Omicron, sedangkan Denmark melaporkan 183 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com