KOMPAS.com - Hingga Minggu (5/12/2021), varian Omicron telah diidentifikasi di 40 negara dan tidak ada kematian yang dilaporkan karena Omicron. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah ini akan terus bertambah.
WHO telah mengatakan, perlu waktu beberapa minggu untuk lebih memahami varian Omicron. Ini termasuk mengetahui seberapa menular Omicron, apakah menyebabkan penyakit lebih parah, dan seberapa efektif vaksin untuk melawannya.
Salah satu yang ditemukan peneliti Afrika Selatan belum lama ini, varian Omicron tiga kali lebih mungkin menginfeksi ulang penyintas Covid-19 dibanding varian Delta dan Beta.
Kendati demikian, ada temuan lain yang melegakan. Pada Jumat (3/12/2021), WHO mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan terkait varian Omicron.
Baca juga: Studi: Varian Omicron Lebih Mudah Menginfeksi Ulang Penyintas Covid-19
Namun di sisi lain, WHO mengatakan munculnya Omicron dapat menyebabkan kenaikan lebih dari setengah kasus Covid-19 di Eropa dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut kepala Palang Merah Francesco Rocca, munculnya Omicron adalah bukti nyata dari bahaya tingkat vaksinasi global yang tidak merata.
"Komunitas ilmiah sudah memperingatkan munculnya varian baru di kawasan dengan tingkat vaksinasi sangat rendah," kata Rocca dikutip dari The Guardian, Sabtu (4/12/2021).
"Sulit dipercaya, kita masih belum menyadari bahwa kita saling berhubungan. Inilah mengapa saya menyebut varian Omicron sebagai bukti pamungkas, bukti nyata," imbuh dia.
Dilansir dari Aljazeera, Jumat (3/12/2021), Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mendesak semua orang untuk tidak panik atas munculnya varian Omicron.
Dia berkata, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah vaksin Covid-19 harus dimodifikasi untuk melawan varian Omicron.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.