Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2021, 18:00 WIB
Zintan Prihatini,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menyebutkan bahwa sebuah asteroid raksasa diprediksi akan melaju dengan cepat mendekati bumi.

Fenomena ini disebut akan terjadi pada Sabtu, 11 Desember mendatang.

Ilmuwan menduga, asteroid tersebut berukuran lebih besar dari menara Eiffel yang ada di Paris, Perancis.

Dilansir dari Live Science, Sabtu (4/12/2021) mereka mengategorikan batuan ruang angkasa itu sebagai asteroid 'berpotensi berbahaya' atau potentially hazardous object (PHO) karena bergerak cepat dengan jarak terdekat dari Bumi mencapai 3,86 juta kilometer atau sekitar 10 kali jarak antara Bumi dan bulan.

Untuk diketahui, NASA menandai objek luar angkasa apa pun yang berada dalam jarak 193 juta kilometer dari Bumi sebagai "objek dekat Bumi", dan yang dalam jarak 7,5 kilometer sebagai "berpotensi berbahaya".

Baca juga: Misi ke Asteroid Bennu Ungkap Mengapa Permukaan Asteroid Berbatu?

Semua objek yang "berpotensi berbahaya" akan dipantau oleh astronom untuk mencari lintasan yang diprediksi dapat menempatkan asteroid pada jalur tabrakan dengan Bumi.
Kabar baiknya, para ilmuwan menyampaikan, asteroid diperkirakan hanya akan mendekati Bumi tanpa dampak apa pun.

Meski demikian, menurut astronom NASA, asteroid tersebut akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Diungkapkan NASA, asteroid bernama 4660 Nereus ini berbentuk seperti telur dan memiliki panjang hingga 330 meter. Selain itu, asteroid Nereus dinilai akan menembus orbit Bumi dengan kecepatan 23.700 km/jam.

Nereus sendiri diambil dari nama dewa laut dalam mitologi Yunani.

Asteroid Nereus kali pertama ditemukan pada tahun 1982. Ia mengorbit Matahari selama 1,82 tahun matahari yang membuatnya dekat dengan Bumi hampir setiap 10 tahun.

Baca juga: Fenomena Langit Desember 2021: Super New Moon dan 7 Puncak Hujan Meteor

NASA yang bekerja sama dengan badan antariksa Jepang JAXA pernah mempertimbangkan untuk mengumpulkan sampel dari Nereus menggunakan pesawat ruang angkasa Hayabusa JAXA.

Akan tetapi, pada akhirnya kedua lembaga antariksa tersebut memilih asteroid 25143 Itokawa untuk diteliti.

Di sisi lain, NASA memproyeksikan bahwa asteroid Nereus akan melakukan pendekatan jarak dekat berikutnya ke Bumi pada 2 Maret 2031 dan November 2050 mendatang.

Bahkan, mereka juga menyebutkan asteroid ini kemungkinan kembali menuju Bumi dengan jarak yang lebih dekat pada 14 Februari 2060, saat Nereus berada dalam jarak 1,2 juta kilometer dari Bumi.

Pada tanggal 23 November lalu, NASA telah meluncurkan pesawat ruang angkasa sebagai bagian dari misi uji pengalihan asteroid ganda (Asteroid Redirection Test mission) sebagai upaya untuk mengubah jalur asteroid dengan menabraknya keluar orbit Bumi.

Sementara itu, dikabarkan saat ini China juga dalam tahap perencanaan awal misi menabrakkan asteroid.

Para peneliti China mengusulkan ide dengan menabrakkan 23 roket Long March 5 yang dimiliki mereka ke asteroid Bennu, akan dapat menghindarkan Bumi dari potensi bencana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com