Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Terdeteksi di Puluhan Negara, tapi Delta Masih Mendominasi

Kompas.com - 06/12/2021, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN,CNBC


KOMPAS.com - Puluhan negara di dunia terus melaporkan kasus-kasus Covid-19 yang terdeteksi merupakan infeksi dari varian Omicron. Namun, menurut ahli, varian Delta masih lebih mendominasi penularan hingga saat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada, Jumat (3/12/2021) lalu mengatakan bahwa varian baru Omicron telah terdeteksi di 38 negara.

Jumlah kasus Covid varian Omicron ini pun terus naik, dari sebelumnya 23 kasus pada dua hari sebelumnya.

Data awal menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular dari dari varian virus aslinya dan varian Delta.

"Kami memang melihat tingkat pertumbuhan (kasus Covid varian Omicron) yang meningkat, kami melihat peningkatan jumlah Omicron yang terdeteksi. Kami memiliki laporan tentang Omicron di 38 negara di enam wilayah WHO," kata pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (3/12/2021).

Van Kerkhove mengatakan bahwa yang perlu dipahami saat ini adalah apakah varian Omicron lebih menular atau tidak terlalu menular jika dibandingkan dengan varian Delta.

Baca juga: Varian Omicron Bisa Kalahkan Dominasi Varian Delta, Ini Kata Pakar Penyakit Afrika Selatan

 

Kendati varian Omicron mulai diidentifikasi di banyak negara, namun ia juga menegaskan bahwa saat ini varian Delta masih mendominasi penularan Covid-19 di seluruh dunia.

"Jelas itu tampaknya menular secara efisien. Dan kami melihat itu sebelumnya dengan Delta. Jadi sekali lagi, ada hal-hal tertentu yang tidak pelu kita herankan," kata Dr Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.

Sejauh ini, yang diketahui tentang varian Omicron B.1.1.529 ini adalah mutasi virus yang dimiliki varian virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan itu.

Menurut ilmuwan, terdapat 30 mutasi virus yang ada pada protein spike, yakni bagian virus corona yang berfungsi untuk mengikat sel manusia.

Varian Delta masih lebih dominan dari Omicron

Di Amerika Serikat, varian baru Omicron telah diidentifikasi muncul di 12 negara bagian.

Namun, di tengah ancaman varian Omicron, pejabat kesehatan AS tetap mengkhawatirkan penularan Covid-19 varian Delta yang telah menyumbang hampir semua infeksi baru di negara ini.

Baca juga: Perbandingan Varian Omicron dengan Varian Delta, Ahli: Belum Tentu Lebih Berbahaya

Ilustrasi varian baru virus corona ditemukan di Botswana, Afrika Selatan. Ilmuwan setempat memperingatkan varian baru Covid-19 yang disebut B.1.1.529 dapat menghindari kekebalan dan berpotensi meningkatkan penularan. Varian Omicron ini telah dilaporkan ke WHO, dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan.SHUTTERSTOCK/Lightspring Ilustrasi varian baru virus corona ditemukan di Botswana, Afrika Selatan. Ilmuwan setempat memperingatkan varian baru Covid-19 yang disebut B.1.1.529 dapat menghindari kekebalan dan berpotensi meningkatkan penularan. Varian Omicron ini telah dilaporkan ke WHO, dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan.

"Kami sekarang memiliki sekitar 86.000 kasus Covid-19 di Amerika Serikat yang didiagnosis setiap hari, dan 99 persen dari mereka, atau sebagian besar berasal dari infeksi varian Delta," kata Direktur CDC AS Dr. Rochelle Walensky dikutip dari CNN, Senin (6/12/2021).

Kasus varian Omicron pertama yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, diidentifikasi di California, pada Rabu pekan lalu.

Selanjutnya, beberapa negara bagian melaporkan temuan kasus Covid varian Omicron pada Jumat, di California, Colorado, Hawaii, Louisiana, Maryland, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, dan Utah.

Hingga saat ini, para ahli masih meneliti dan memahami mekanisme penularan virus corona varian Omicron.

Hasil studi untuk menentukan tingkat keparahan dan penularan Covid varian Omicron diharapkan dapat dipublikasikan pada pekan depan.

Walensky mengatakan varian B.1.1.529 Omicron bisa menjadi strain AS yang dominan.

Baca juga: Varian Omicron Mungkin Mengambil Gen Virus Flu Biasa, Peneliti Jelaskan

 

Akan tetapi, menurutnya, hal itu masih belum jelas. Sebab, negara ini telah meningkatkan upaya sekuensing genom untuk mempelajari lebih lanjut varian baru virus corona tersebut.

Varian Omicron curi gen virus flu biasa

Studi baru yang belum lama diterbitkan, menemukan bahwa varian Omicron telah mencuri materi genetik dari virus flu biasa.

Berdasarkan analisis dari banyak mutasi virus yang dibawa varian Omicron menjadi ciri dari varian baru virus corona ini yang menunjukkan bahwa gen virus flu tersebut tampak penyusup dalam genetik mutasi varian Omicron.

Menurut peneliti, sepotong materi genetik itu mungkin bisa diambil langsung dari virus lain atau bahkan mungkin bakteri atau sel manusia.

Temuan ini dipertegas oleh peneliti, bahwa kemungkinan varian Omicron telah melakukan proses yang disebut rekombinasi. Kendati demikian masih diperlukan lebih banyak studi untuk menjelaskan hal ini.

Baca juga: WHO: Varian Omicron di 40 Negara, Tak Ada Kematian yang Dilaporkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com