Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2021, 17:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Munculnya virus corona varian baru Omicron di Afrika Selatan membuat para ilmuwan dan pejabat pemerintah merasa khawatir.

Namun di Amerika, ahli mengingatkan bahwa sebelumnya mereka telah menghadapi virus corona varian Delta yang bisa dibilang sangat tangguh.

Delta berhasil menyerang seluruh Amerika Serikat dalam hitungan minggu. Bahkan, Delta mendominasi penyebaran virus corona di berbagai Negara dan menyebabkan angka kematian melonjak.

Baca juga: 10 Varian Covid-19 Beserta Gejalanya, dari Alpha hingga Omicron

Dalam laman website Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) disebutkan, pada akhir Juni lalu rata-rata pergerakan kasus positif Covid-19 yang dilaporkan adalah sekitar 12.000. Kemudian pada 27 Juli, rata-rata pergerakan kasus positif Covid-19 mencapai lebir dari 60.000.

“Angka kasus ini lebih mirip dengan tingkat kasus yang telah kita lihat sebelum vaksin tersedia secara luas. Varian Delta sangat menular, lebih dari 2x menular seperti varian sebelumnya," tulis CDC.

Menurut CDC, varian Delta saat ini menyumbang lebih dari 99% kasus virus corona yang diurutkan secara genetik di AS.

Melansir CNN, Direktur Institut Kesehatan Nasional Dr. Francis Collins mengatakan, masih harus dilihat lebih lanjut apakah Omicron akan mengalahkan Delta.

“Kita masih memiliki lonjakan varian Delta yang serius di AS. Kita harus memikirkan ini,” katanya kepada CNN.

Membandingkan Omicron dan Delta

Ada 50 mutasi yang menandai varian Omicron -- 32 di antaranya pada protein lonjakan, yang merupakan struktur berbentuk tongkat yang menutupi permukaan virus dan digunakan untuk menempel pada sel manusia, sehingga virus dapat menginfeksi mereka.

Tetapi Delta memiliki konstelasi mutasi menakutkannya sendiri, dan itu menjadikannya versi virus terburuk yang pernah ada.

Robert Garry, seorang ahli virus di Universitas Tulane, telah melakukan perbandingan langsung dari mutasi yang terlihat di Delta dan Omicron.

“Omicron memang memiliki banyak mutasi. Tapi, kami telah melihat lompatan evolusi semacam itu sebelumnya," katanya.

“Pasti ada hotspot di mana virus ini suka bermutasi sekarang. Tetapi hanya karena ada banyak mutasi tidak berarti mereka akan menjadi virus yang lebih jahat,” imbuh Garry.

Ia mengakui, masih banyak hal yang harus dipelajari terkait varian Omicron. Tapi sejauh ini, ia tak melihat banyaknya mutasi pada Omicron membuatnya lebih menular daripada Delta.

"Yang mungkin mempengaruhi transmisibilitas, saya tidak melihat banyak hal yang akan memberikan keuntungan yang sangat kuat atas Delta," kata Garry.

"Itu benar-benar pertanyaan besar. Anda tahu, ketika masuk ke populasi yang didominasi oleh Delta, mungkin bisa terlihat apakah akan kalah bersaing atau tidak?"

Pakar genetika lain juga mencatat Omicron tidak membawa beberapa perubahan yang membuat Delta menjadi sangat menular.

Trevor Bedford, seorang ilmuwan genom dan ahli epidemiologi di University of Washington and Fred Hutchinson Cancer Center, Seattle mengatakan, mengingat bahwa Omicron tidak memiliki begitu banyak mutasi non-spike yang tampaknya berkontribusi pada peningkatan kekuatan Delta, maka tidak mengejutkan jika transmisi intrinsiknya mirip dengan Gamma.

Dia mereferensikan sebuah penelitian pada bulan September dari para peneliti di Broad Institute yang menemukan, setidaknya tiga mutasi pada varian Delta yang menurut mereka tampaknya membantu membuatnya lebih menular.

Beberapa mutasi yang meningkatkan transmisibilitas juga terlihat pada varian yang mati, seperti yang disebut Kappa.

Baca juga: Varian Baru Omicron 500 Persen Lebih Menular, Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Bepergian Saat Nataru

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com