Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Bisa Kalahkan Dominasi Varian Delta, Ini Kata Pakar Penyakit Afrika Selatan

Kompas.com - 01/12/2021, 08:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Reuters


KOMPAS.com - Varian baru virus corona, Omicron, sejak dilaporkan pertama kali terus membawa kekhawatiran. Menurut pakar penyakit Afrika Selatan, varian Omicron bisa saja mengalahkan dominasi Delta.

Sebelum varian Omicron diketahui memiliki kemampuan yang lebih menular, varian Delta telah lebih dulu menjadi varian virus corona paling menular.

Saat muncul pertama kali di India, varian Delta telah menyebabkan tsunami Covid-19 yang mengerikan di negara itu, selanjutnya menjadi varian dominan di seluruh dunia.

Dikutip dari Reuters, Rabu (1/12/2021), penemuan varian Omicron telah menyebabkan alarm global.

Banyak negara di dunia yang mulai membatasi perjalanan dari Afrika Selatan, karena khawatir varian baru corona ini menyebar dengan sangat cepat. Bahkan, varian baru Omicron ini juga dapat memberi infeksi pada populasi yang telah divaksinasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hal itu akan memberi risiko tinggi terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Varian Baru Omicron dari Afrika Selatan, Mengapa Mengkhawatirkan?

 

Pakar penyakit menular dari Afrika Selatan berpendapat bahwa varian Omicron bisa menjadi kandidat yang paling mungkin menggantikan atau mengalahkan varian Delta yang sangat menular.

"Kami pikir apa yang akan mengalahkan Delta? Itu selalu menjadi pertanyaan, setidaknya dalam hal penularan, mungkin varian khusus ini adalah variannya," kata Adrian Puren, direktur eksekutif South Africa's National Institute for Communicable Diseases (NICD) kepada Reuters.

Apabila varian B.1.1.529 atau yang kini populer dikenal sebagai varian Omicron terbukti lebih menular dibandingkan varian Delta, maka varian Covid-19 tersebut dapat menyebabkan lonjakan Covid-19 yang tajam.

Para ahli pun mengkhawatirkan bahwa bisa saja penularan varian Omicron ini memberikan tekanan terhadap perawatan rumah sakit.

Puren mengatakan bahwa para ilmuwan harus mencari tahu lebih dalam tentang karakteristik Covid varian Omicron tersebut, setidaknya dalam waktu empat minggu.

Ia menekankan bahwa para ilmuwan harus dapat mengetahui sejauh mana varian Omicron dapat menghindari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19 maupun dari infeksi sebelumnya.

Baca juga: Varian Baru B.1.1.529 Omicron 500 Persen Lebih Menular dari Virus Aslinya

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com