Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pesan Komunitas Peduli Iklim untuk Jokowi Sebelum Hadiri COP26

Kompas.com - 28/10/2021, 16:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komunitas Peduli Krisis Iklim yang diinisiasi oleh masyarakat sipil, menyampaikan pesan dan mengajak Presiden Joko Widodo untuk bersama mencegah darurat emisi di Indonesia, yang jelas akan berisiko bahaya untuk masyarakat tanah air ini.

Komunitas Peduli Krisis Iklim adalah kelompok masyarakat sipil yang peduli terhadap penanggulangan ancaman krisis iklim

Komunitas ini bertujuan mendorong pemerintah untuk melahirkan kebijakan yang berpihak pada kelestarian lingkungan dan akses masyarakat yang berkelanjutan terhadap hak-hak atas lingkungan. 

Baca juga: 184 Kota Ikonik di Dunia Diprediksi Tenggelam jika Suhu Bumi 3 Derajat Celcius

Bukti krisis iklim di Indonesia telah terjadi

Para pembicara dalam kesempatan itu sepakat mengatakan bahwa krisis iklim di depan mata.

Contohnya, sejak 2 tahun lalu cuaca ekstrem dan pandemi Covid-19 menjadi hantaman ganda bagi jutaan warga berbagai benua. 

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), 2020 menjadi satu dari tiga tahun terhangat yang pernah tercatat, meski La Nina yang dingin sedang berlangsung. 

Lebih dari 30 juta orang menyingkir akibat peristiwa bencana yang dipicu cuaca buruk. 

Sementara di Indonesia sendiri, sekitar 6,3 juta penduduk mengungsi karena terdampak bencana hidrometeorologi seperti hujan, banjir, atau tanah longsor. 

Suhu rata-rata global tahun lalu 1,2 derajat Celsius lebih tinggi ketimbang era pra-industri (1850–1900). 

Padahal, sesuai target bersama, dunia ingin menghindar dari kenaikan temperatur hingga 1,5 derajat Celsius sembari membidik Net Zero Emission (NZE) pada 2060 demi mengurangi dampak perubahan iklim.

Jika kenaikan temperatur atau suhu rata-rata bumi tidak bisa ditekan kenaikannya, atau pada kondisi terburuknya naik hingga mencapai 3 derajat Celsius, maka seperti hasil studi yang disampaikan oleh Climate Central menunjukkan ada sekitar 184 ikonik dunia yang diprediksi akan tenggelam.

Sepuluh di antaranya adalah:

  • Burj Khalifa (Uni Emirat Arab),
  • Gedung Opera Sydney (Australia),
  • Lalbagh Fort (Bangladesh),
  • Gereja St Nicholaos Piraeus (Yunani),
  • Pusat Luang Angkasa HR Macmillan (Kanada),
  • Musem Sains Kota Nagoya (Jepang),
  • Istana Perdamaian (Belanda),
  • Jalan Washingthon (Amerika Serikat),
  • Istana Buckhingham (Inggris Raya),
  • Pusat Kota Honolulu (Hawaii). 

Dalam konteks pencegahan meningkatkan suhu permukaan bumi yang erat berakitan dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca ini, Indonesia berperan penting untuk ikut mengerem peningkatan suhu bumi. 

Sebagai negara dengan tutupan hutan tropis luas, Indonesia berpotensi menjadi negara adidaya yang bakal menentukan arah untuk menghadapi krisis iklim. 

Misi sedemikian dapat dirintis pada 31 Oktober–12 November 2021 dalam acara UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) ke-26 yang bakal digelar di Glasgow, Skotlandia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com