Dokter spesialis anak sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Irfan Dzakir Nugroho, Sp.A, M.Biomed mengatakan hal yang senada.
Menurutnya, BPA ditemukan di hampir semua anggota tubuh yang mungkin disebabkan masifnya penggunaan kemasan pangan.
dr Irfan mengungkapkan ada lebih dari 130 studi yang melaporkan efek berbahaya dari BPA.
Beberapa di antaranya adalah dapat menyebabkan kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, katalisator penyakit saraf, dan obesitas.
BPA dapat memengaruhi hormon endokrin seperti estrogen, androgen, dan tiroid. Selain itu, paparan BPA yang berlebih dapat menyebabkan gangguan homeostasis metabolik pada anak, gangguan struktur dan fungsi otak, efek kesehatan di usia selanjutnya pada anak.
"Pada usia dewasa atau usia produktif BPA bisa memengaruhi produktivitas dan bisa juga menyebabkan gangguan pada saat kehamilan dan persalinan. Dan juga menyebabkan obesitas dan beberapa penyakit metabolik," ungkap dr Irfan.
Kontaminasi BPA dapat membahayakan ibu hamil, karena mengganggu kerja endokrin, dan mampu untuk meniru hormon estrogen.
Pada laporan yang terbit pada tahun 2008 oleh Program Toksikologi Nasional AS menemukan bahwa adanya efek pada otak, perilaku, dan kelenjar prostat pada janin, bayi serta anak-anak akibat paparan BPA yang masuk melalui plasenta, ASI, pemberian susu botol, dan pemberian makanan atau minuman yang telah terkontaminasi BPA.
"Menurut studi, pemaparan BPA pada fase kehamilan (gestasional) di mana paparan BPA pada masa ibu hamil, maka ini akan berefek terhadap anaknya. Di mana anaknya akan mempunyai gangguan perilaku dan aspek emosional yang kurang baik. (Ganguguan ini) bisa dilihat pada anak-anak di usia 3 tahun," tandasnya.
Baca juga: Kurangi Efek Buruk BPA dengan Konsumsi Kedelai
Tak hanya pada bayi, BPA juga dapat menimbulkan bahaya pada kelompok usia anak-anak, di antaranya:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.