Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan WALHI Jakarta Tolak Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara di Taman Tebet

Kompas.com - 10/08/2021, 13:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

4. Sudah ada contoh insinerator tidak efektif

Sementara itu, insinerator yang akan dibangun di Tebet yang mengambil pilot atau contoh dengan yang ada di Soreang Bandung juga sebuah kejanggalan, pasalnya saat uji coba cerobong mengeluarkan asap hitam.

Bahkan saat ini beroperasinya pun tidak efektif, atau seringkali tidak beroperasi.

Berdasarkan pemantauan WALHI Jawa Barat fasilitas di Soreang tersebut terdapat keluhan warga yang rumahnya tepat sekali berada di belakang fasilitas insinerator.

Berupa gangguan yang mana polusi dari pengelolaan sampah terbawa angin dan sering masuk hingga ke pemukiman.

"Tidak hanya di pemukiman, warga Lain sering juga mengeluhkan berupa bau yang mengganggu penciuman warga sekitar fasilitas," ujarnya.

Baca juga: Sampah Plastik Ancam Keberadaan Hutan Mangrove Jawa

 

5. FPSA di Tebet bukan edukasi yang baik

Bagus menjelaskan, salah satu fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah edukasi.

Akan tetapi, penggunaan teknologi bakar-bakaran sampah di dalam RTH Taman Tebet bukanlah edukasi yang baik, apalagi untuk dipertontonkan kepada publik dalam model pengelolaan sampah.

"Bahwa pengelolaan sampah ditingkatan sumber, berbasis 3R, berbasis pada teknologi yang berkembang pada masyarakat hanyalah sebatas teks dalam kebijakan," tuturnya.

"Kemudian pembangunan insinerator dan PLTSa menjadi seolah penting. Karena niat awalnya adalah dengan cara cepat yakni dibakar. Sementara penerima dampak terburuknya adalah generasi mendatang, tentu jauh dari pikiran pemerintah saat ini," tambahnya.

Baca juga: Sampah Sungai Ciliwung akan Dijadikan Sumber Listrik, Bagaimana Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com