Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Plastik Ancam Keberadaan Hutan Mangrove Jawa

Kompas.com - 14/12/2020, 19:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com- Sampah plastik mengancam keberadaan hutan mangrove atau hutan bakau di pantai utara Jawa. Hal tersebut terungkap berdasarkan studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti NIOZ Celine van Bijsterveldt.

Seperti dikutip dari Phys, Senin (14/12/2020) van Bijsterveldt telah memantau akumulasi sampah plastik di hutan bakau Indonesia selama bertahun-tahun.

Menurut studi yang diterbitkan dalam Science of the Total Environment tersebut, sebagian besar plastik berasal dari sampah rumah tangga yang dibawa dari pedalaman ke pesisir melalui sungai.

"Bakau akhirnya menjadi perangkap plastik yang sempurna. Namun di sisi lain sangat mematikan bagi pohon," papar Van Bijsterveldt.

Baca juga: Atasi Abrasi dengan Mangrove, Taraf Hidup Masyarakat Ikut Meningkat

 

Pohon bakau paling umum di pantai Jawa adalah mangrove abu-abu. Jenis bakau ini memiliki akar yang tumbuh ke atas untuk mengalirkan oksigen saat air pasang.

Jadi akar pohon bakau berfungsi sebagai alat pernapasan. Saat area hutan sepenuhnya tertutup plastik, maka alat pernapasan pohon bakau diblokir, pohon pun bisa mati lemas.

Lebih lanjut Van Bijsterveldt menyebut di hutan bakau Jawa di sepanjang pantai utara sulit menemukan satu meter persegi tanpa plastik.

"Rata-rata kami menemukan 27 barang plastik per meter persegi. Di beberapa lokasi, plastik malah menutupi separuh lantai hutan," tambahnya.

Hal ini pun mengungkapkan jika masalah bukan hanya pada plastik dipermukaan saja. Tim menemukan plastik terkubur sedalam 35 cm di dalam endapan dekat kawasan hutan mangrove.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com