Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukaan Laut Naik, Hutan Mangrove Berpotensi Hilang pada 2050

Kompas.com - 07/06/2020, 11:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Hutan mangrove kemungkinan akan menghilang, jika permukaan laut terus mengalami kenaikan. Peneliti memprediksi kejadian itu bakal terjadi pada tahun 2050.

Hutan mangrove atau hutan bakau menyediakan jasa ekosistem yang penting bagi manusia, tumbuhan, dan hewan di seluruh dunia.

Hutan ini berfungsi membantu menstabilkan garis pantai, memberikan perlindungan dari badai, gelombang, dan erosi pasang surut.

Sistem akar yang kompleks juga menjadi habitat bagi ikan dan hewan lainnya. Hutan bakau juga dapat menyerap 4 kali karbon dioksida lebih banyak dari hutan hujan.

Baca juga: 5 Hal Sederhana untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Setidaknya, ada sekitar 80 spesies pohon bakau di dunia yang telah teridentifikasi. Semuanya tumbuh di perairan pantai yang hangat dan dangkal yang terletak di daerah tropis dan subtropis planet ini.

Sayangnya, hutan bakau ini terancam oleh kenaikan permukaan laut yang terjadi akibat emisi gas rumah kaca. Hal tersebut membuat hutan bakau berisiko tenggelam secara bertahap.

Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan tim internasional yang dipimpin oleh Neil Saintilan dari Macquarie University, Australia.

Tim penelitian menganalisis inti sedimen dari 78 tempat tropis dan subtropis untuk mengetahui bagaimana hutan bakau menanggapi perubahan kenaikan permukaan laut di masa lalu.

Dengan menggunakan model komputer, para peneliti kemudian memperkirakan peluang hutan bakau di masa depan berdasarkan pada berbagai skenario emisi gas rumah kaca.

Hasilnya, peneliti menemukan ketika tingkat kenaikan permukaan laut melebih 6-7 milimeter per tahun maka pohon bakau kemungkinan tidak akan mampu bertahan dari kenaikan air.

Baca juga: Ahli: Permukaan Laut Tetap Naik Dramatis Meski Gas Rumah Kaca Dibatasi

"Saat ini kenaikan permukaan laut hanya lebih dari 3 milimeter per tahun. Jika tingkat kenaikannya dua kali lipat, hutan bakau dalam masalah serius dan perlahan-lahan tenggelam," ungkap Neil Saintilan, seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (6/6/2020).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, manusia punya kekuatan untuk menentukan apakah hutan bakau di dunia akan menghilang atau tidak. Itu semua bergantung pada seberapa baik kita mengendalikan emisi gas rumah kaca.

Namun jika upaya itu tak dilakukan, hilangnya hutan bakau bisa menjadi salah satu penyebab kehidupan di dunia makin buruk.

Penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal Science.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com