Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Setengah Abad, Ekosistem Hutan Bawah Laut ini Tidak Berubah

Kompas.com - 16/03/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sudah hampir setengah abad sejak kali pertama disurvei pada 1973, ekosistem hutan bawah laut di Amerika Selatan ini menunjukkan keajaiban alam yang unik.

Sebab, dalam beberapa dekade, hutan rumput laut bawah laut ini ekosistemnya tidak berubah.

Melansir Science Alert, Senin (16/3/2020), hutan ini berada dekat dengan Tierra del Fuego dan berada di bawah ancaman perubahan iklim serta aktivitas manusia.

Namun, para penyelam menemukan bentangan khusus ini memiliki jumlah rumput laut, bulu babi dan bintang laut yang sama seperti awal tahun 1970-an.

Baca juga: Hutan Hujan Amazon Akan Hadapi Titik Kritis, Ini Prediksi Ilmuwan

Bahkan, para peneliti tidak menemukan urchin barrens, yakni jenis biota berbahaya dari landak laut yang dapat mengurangi populasi rumput laut.

"Hutan rumput laut di ujung paling ekstrem Amerika Selatan ini adalah hutan paling murni di Bumi dan tidak banyak berubah sejak awal 1970-an, ketika pertama kali disurvei," kata ahli kelautan Alan Friedlander, dari National Geographic Society.

Friedlander mengatakan pemeriksaan ulang di wilayah terpencil ini sangat berharga di tengah era perubahan iklim saat ini.

"Kondisi hutan ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ekosistem ini berfungsi tanpa adanya dampak langsung pada manusia," jelas Friedlander.

Baca juga: Sabuk Rumput Laut Raksasa Membentang dari Afrika Barat sampai Meksiko

Lokasi hutan ini sangat terpencil, kurangnya aktivitas manusia di daerah itu dan laut di sekitar yang kasar, kemungkinkan telah menjaga bagian-bagian laut ini.

Selain pengamatan langsung di bawah air, para ilmuwan juga melihat citra satelit dari 20 tahun terakhir.

Catatan tersebut menunjukkan cakupan rumput laut tampak bergerak dalam siklus empat tahun berdasarkan pola curah hujan.

Sedangkan dalam hal populasi ikan, tim menemukan beberapa variasi.

Tingkat spesies yang berbeda, termasuk pipefish, belut merah muda dan ikan kod, yang cenderung bergantung pada seberapa terlindungnya situs sampel dari gelombang laut.

Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS One ini hutan rumput laut adalah ekosistem yang paling beragam yang hidup di planet ini.

Hutan ini tumbuh secara luas di sepanjang pantai berbatu yang dangkal di habitat air dingin.

Para peneliti menilai kelompok khusus ini memainkan peranan penting dalam seluruh ekosistem yang ada di Amerika Selatan.

Tantangannya sekarang, kata mereka, adalah memastikan sebagian besar ekosistem di hutan ini tetap murni untuk 50 tahun ke depan.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Pemandangan Unik Kanopi Hutan itu Crown Shyness

Peneliti menyimpulkan wilayah ini adalah salah satu tempat perlindungan global terakhir untuk ekosistem hutan rumput laut dan pendukung populasi besar burung laut, serta mamalia laut.

"Hutan rumput laut ini juga memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi karena endemisme tinggi dan komposisi komunitas yang unik," jelas peneliti dalam penelitian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com