Orangtua juga perlu memahami gaya perilaku anak dan cara anak untuk merespons sesuatu
"Jangan selalu menyalahkan kenapa anak tidak menurut, tapi pahami mereka karena setiap anak memiliki karakteristik atau temperamen yang berbeda-beda," kata dia.
Terkait hal itu, ada tiga tipe atau karakteristik temperamen anak yang perlu diketahui orangtua.
Easy child disebutkan bagi anak yang memiliki mood yang baik, serta mereka yang cepat beradaptasi dengan rutinitas, suasana, dan pengalaman baru.
Dalam mengatasi anak dengan karakteristik seperti ini, Anggia menyarankan agara orangtua tetap berusaha untuk terlibat dan menunjukkan minat terhadap segala hal yang dilakukan anak.
"Hindari sikap terlalu cuek, karena menganggap anak sudah bisa melakukan segala sesuatu sendiri," kata dia.
Dengan perangainya yang mudah beradaptasi dengan orang lain, orangtua juga harus mengenalkan batasan atau rambu-rambu mana yang boleh dan tidak boleh, ketika bertemu dengan orang asing.
Anak dengan tipe kedua ini adalah mereka yang cenderung agak lebih sulit dan membutuhkan waktu beradaptasi, membutuhkan banyak dorongan, lebih sering menangis, dan biasanya sering diketakan sebagai anak pemalu.
"Dengan anak karakteristik ini, jangan memaksa anak untuk cepat akrab dengan orang lain," ujarnya.
Anda sebagai orangtua harus menghindari sikap overprotektif terhadap anak dengan karakteristik ini, dan upayakan memberi mereka waktu, sampai ia merasa nyaman dan anak bisa beradaptasi dengan sendirinya.
Anak dengan karakteristik ini cukup sulit beradaptasi, tetapi ia bukan anak nakal.
Anggia menjelaskan, anak difficult child hanya bingung terhadap perubahan.
Suasana hatinya cenderung negatif, sehingga mood-nya harus dijaga. Selain itu, anak dengan karakteristik ini sering dianggap sebagai anak susah diatur.
Anggia menegaskan, anak dengan karakteristik yang satu ini harus diberi dukungan sebanyak mungkin.
Pahami alasan anak ketika menunjukkan perilaku tertentu, karena anak tidak berperilaku dengan cara tertentu secara sengaja.
"Selalu sabar dalam menghadapi anak dengan karakteristik ini, sebab selalu saja ada tantangan ketika anak bertingkah," ucap dia.
Baca juga: IDAI: Sekolah Tatap Muka Boleh Kalau Infeksi Covid-19 pada Anak di Bawah 5 Persen
Perlu juga untuk konsisten dengan peraturan yang telah dibuat, karena anak dengan temperamen ini cukup kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan rutinitas. Terakhir, buatlah harapan yang realistis dengan kemampuan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.