Penyebab dan dampak fimosis
Pada anak laki-laki di bawah usia 3 tahun, biasanya sulit untuk menarik kembali kulup penis.
Namun, pada laki-laki yang lebih tua, fimosis sering kali dipicu oleh infeksi di bawah kulup (balanitis) atau oleh kondisi medis lain seperti diabetes.
Irfan menjelaskan, kelainan fimosis ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien tersebut.
Beberapa dampak yang bisa terjadi pada pasien menderita fimosis adalah sebagai berikut:
- Mengganggu proses berkemih
- Menggganggu hubungan seksual
- Meningkatkan risiko infeksi saluran kencing
- Mengakibatkan peradangan kepala penis (balanitis)
- Infeksi kelenjar kulup (balanoposthitis)
- Parafimosis
Baca juga: Sunat Pada Anak, Kapan Usia Ideal untuk Menjalaninya?
Kelainan fimosis ini dapat tampak secara langsung, karena akan muncul dalam bentuk cincin ketat atau karet gelang yang melingkari kulup di sekitar ujung penis.
Cincin inilah yang membuat kulit kulup sulit tertarik penuh ke belakang.
Ada beberapa gejala yang dapat terjadi dan patut dicurigai sebagai masalah kelainan genital fimosis ini, yaitu sebagai berikut:
- Ketidakmampuan untuk menarik kulup (kulit) penis
- Nyeri pada penis
- Pembengkakan pada penis (seperti balon di bawah kulup)
- Kemerahan pada penis
- Munculnya luka pada penis
- Nyeri saat ereksi