Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fimosis, Kulit Penis Menutupi Lubang Kencing: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Fimosis adalah kondisi di mana kulup atau kulit penis menutupi lubang kencing pada bayi laki-laki dan dapat terjadi secara natural.

Kondisi fimosis juga biasanya kulup penis terlalu ketat dan tidak dapat ditarik ke belakang kepala penis.

Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI, Dr dr Irfan Wahyudi Sp.U(K) mengatakan, bahwa banyak orangtua yang masih menganggap kelainan fimosis ini adalah kondisi yang biasa atau wajar terjadi pada penis bayi laki-laki.

"Kasus kulit penis menutupi lubang kencing atau fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir masih dianggap sebagai kasus normal sampai usia anak 3 tahun," kata Irfan dalam diskusi daring bertajuk Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Mencari Penanganan Medis yang Tepat, Jumat (4/6/2021).

Jumlah kasus fimosis pada anak usia enam hingga tujuh tahun adalah 8 persen.

Sedangkan, pada laki-laki yang berusia 16-18 tahun, prevalensi kejadian kelainan genitalia fimosis ini terjadi hanya sekitar 1 persen.

Untuk diketahui, pada bayi atau anak laki-laki yang belum disunat, penis mereka masih memiliki kulit kulup yang menempel di ujungnya.

Dalam pemaparannya Irfan mengatakan, kulit kulup mewakili setidaknya sepertiga dari kulit penis, dan berfungsi melindungi kepala penis dari gesekan dan kontak langsung dengan pakaian.

Pada kondisi normal, kulit kulup penis umumnya bisa ditarik ke belakang kepala penis atau akan mengerut mundur saat ereksi.

Namun, ketika kulit kulup penis tidak dapat ditarik atau mengerut mundur ke belakang kepala penis saat ereksi, maka kondisi inilah yang disebut fimosis.


 Penyebab dan dampak fimosis

Pada anak laki-laki di bawah usia 3 tahun, biasanya sulit untuk menarik kembali kulup penis.

Namun, pada laki-laki yang lebih tua, fimosis sering kali dipicu oleh infeksi di bawah kulup (balanitis) atau oleh kondisi medis lain seperti diabetes.

Irfan menjelaskan, kelainan fimosis ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien tersebut. 

Beberapa dampak yang bisa terjadi pada pasien menderita fimosis adalah sebagai berikut:

- Mengganggu proses berkemih

- Menggganggu hubungan seksual

- Meningkatkan risiko infeksi saluran kencing

- Mengakibatkan peradangan kepala penis (balanitis)

- Infeksi kelenjar kulup (balanoposthitis)

- Parafimosis

Gejala fimosis

Kelainan fimosis ini dapat tampak secara langsung, karena akan muncul dalam bentuk cincin ketat atau karet gelang yang melingkari kulup di sekitar ujung penis.

Cincin inilah yang membuat kulit kulup sulit tertarik penuh ke belakang.

Ada beberapa gejala yang dapat terjadi dan patut dicurigai sebagai masalah kelainan genital fimosis ini, yaitu sebagai berikut:

- Ketidakmampuan untuk menarik kulup (kulit) penis

- Nyeri pada penis

- Pembengkakan pada penis (seperti balon di bawah kulup)

- Kemerahan pada penis

- Munculnya luka pada penis

- Nyeri saat ereksi


Pengobatan  fimosis

Irfan menjelaskan, untuk pengobatan atau terapi fimosis yang dialami oleh anak di tahun pertama kelahirannya, maka kemungkinan pencabutan kulup di belakang sulkus kelenjar, sekitar 50 persen.

"Kemungkinan ini meningkat menjadi sekitar 90 persen pada usia tiga tahun," jelasnya.

Perawatan operatif untuk fimosis pada anak-anak tergantung kepada preferensi dari caregiver dan dapat dilakukan jika anak sudah mencapai usia dua tahun.

Pada fimosis primer, pengobatan konservatif, yaitu dengan menggunakan obat salep merupakan pengobatan lini pertama dengan tingkat kesuksesan mencapai 80 persen.

Sedangkan, untuk fimosis sekunder, terapi yang dapat dilakukan adalah sirkumsisi (khitan, sunat) pada penis.

Sebenarnya, kata Irfan, seiring perkembangan usia, pada 90 persen anak laki-laki dengan fimosis, lubang kencing tersebut akan terbuka dan terlihat.

Orangtua tidak perlu terlalu khawatir, tetapi terus melakukan pemeriksaan genital anak. 

"Namun jika pada fase tersebut timbul infeksi, sulit kencing, sampai membentuk balon gelembung saat anak buang air kecil, orangtua harus segera membawa anaknya ke dokter," tegasnya.

"Pengobatannya dengan cara memaparkan lubang kencing dari penempelan kulit penis dan memberikan salep. Jika upaya ini tidak efektif, perlu dilakukan sunat," imbuhnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/08/184234123/fimosis-kulit-penis-menutupi-lubang-kencing-penyebab-gejala-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke