Kendati demikian, para ahli masih optimis bahwa keempat vaksin Covid-19, Pfizer-BioNTech, Moderna, Novovax dan Johnson and Johnson, masih memiliki kemampuan yang berperan besar dalam meredam Covid-19 yang parah.
"Akhir permainannya adalah menghentikan kematian, mencegah rumah sakit tidak mengalami krisis, dan semua vaksin ini, bahkan terhadap varian virus corona Afrika Selatan, tampaknya melakukannya secara substansial," jelas Dr. Amesh Adalja, ahli penyakit menular di Pusat Johns Hopkins untuk Keamanan Kesehatan.
Misalnya, vaksin Covid-19 J&J yang 80 persen efektif mencegah penyakit parah di Afrika Selatan.
Kepala Ilmiah J&J Dr. Paul Stoffels menduga bahwa jenis reaksi sistem kekebalan yang disebut respons sel T memainkan peran dalam perlindungan dan mungkin dapat membantu mencegah penyakit parah.
Baca juga: Ahli: Efikasi Vaksin Covid-19 Berbeda-beda, Masyarakat Jangan Khawatir
"Kami tahu itu sampai batas tertentu, tetapi juga lebih baik dan sangat meyakinkan bahwa kami dapat melihatnya sekarang di klinik," kata Stoffels.
Fauci mengatakan penurunan tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin Covid-19 menggarisbawahi bahwa perlu untuk mengikuti perkembangan dari varian baru virus corona dengan cermat.
Selain itu, untuk mempercepat upaya vaksinasi Covid-19 sebelum muncul lagi mutasi baru yang bahkan lebih berbahaya.
"Cara terbaik untuk mencegah evolusi lebih lanjut dari virus adalah dengan mencegahnya berkembang biak. Dan Anda melakukannya dengan memvaksinasi orang secepat mungkin." kata Fauci.
Baca juga: Mutasi Virus Afrika Selatan Lebih Mengkhawatirkan, Mungkinkah Vaksin Covid Efektif?