Peneliti menemukan, bahwa protein yang terkait dengan sindrom gangguan pernapasan dan sepsis - dua penyebab utama kematian pada pasien dengan Covid-19 parah, sangat terkait dengan beberapa protein SARS-CoV-2.
"Jadi, ini memberi sinyal kepada kami, bahwa obat yang telah disetujui untuk mengobati kondisi pernapasan ini mungkin memiliki beberapa kegunaan dalam mengobati Covid-19 dengan bertindak berdasarkan target biologis bersama tersebut,” jelas Cheng.
Secara keseluruhan, peneliti menentukan bahwa penyakit autoimun, paru-paru, dan neurologis paling mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh virus corona, dan mereka mengidentifikasi 34 obat potensial yang dapat membantu. Melatonin adalah yang teratas di antara obat-obat itu.
"Studi terbaru menunjukkan, bahwa virus corona adalah penyakit sistematis yang memengaruhi berbagai jenis sel, jaringan, dan organ," kata Cheng.
“Pengetahuan tentang interaksi kompleks antara virus corona dan penyakit lain adalah kunci untuk memahami komplikasi terkait Covid-19 dan mengidentifikasi obat yang dapat digunakan kembali.”
Baca juga: 15 Masalah Kesehatan yang Bisa Memperparah Gejala Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.