Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona Lebih Menular juga Dilaporkan di Negara Ini

Kompas.com - 01/09/2020, 16:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Virus corona menjadi pandemi global sejak kali pertama mewabah di China pada akhir 2019 lalu. Sejak itu, wabah terus meluas hingga keseluruh benua di Bumi.

Hingga saat ini, lebih dari 25,6 juta orang terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19), dan menewaskan 854.810 orang di seluruh dunia.

Virus yang kemudian secara resmi disebut SARS-CoV-2 ini terus menginfeksi banyak orang, bahkan terus bermutasi.

Seperti diberitakan BBC, Minggu (19/7/2020) lalu para ilmuwan telah menemukan ribuan mutasi atau perubahan genetik virus yang sejauh ini kemungkinan mengubah perilaku dari salah satu mutasinya.

Namun, apakah virus tersebut menjadi makin menular atau mematikan bagi manusia. Sebenarnya, virus corona telah berubah dengan sangat lambar dibandingkan virus penyebab flu.

Baca juga: Mutasi Virus Corona yang Lebih Menular Ada di Indonesia, Ini Kata Ahli

 

Dengan kekebalan alami yang relatif rendah dalam populasi, tidak ada vaksin dan sedikit perwatan, maka tidak ada tekanan pada virus corona baru ini untuk beradaptasi.

Mutasi penting yang disebut D614G dan berada di dalam protein spike virus, muncul beberapa saat setelah wabah awal di Wuhan, China.

Kemungkinan mutasi itu terjadi di Italia dan sekarang sudah mulai terlihat di 97 persen sampel yang ada di seluruh dunia.

"Virus bermutasi secara konstan, sementara beberapa perubahan akan membantu reproduksi virus, beberapa mungkin menghalangi (proses) itu, tapi yang lainnya netral. Mereka adalah produk sampingan dari replikasi virus," kata Dr Lucy van Dorp.

Baca juga: Ilmuwan China: Kemampuan Agresif Mutasi Virus Corona Masih Diremehkan

 

Mutasi virus corona SARS-CoV-2 telah banyak dilaporkan sejumlah ilmuwan dari berbagai negara. Berikut negara-negara yang melaporkan mutasi D614G.

1. Malaysia

Mutasi virus SARS-CoV-2 dilaporkan di Malaysia pada Agustus lalu.

Mutasi D614G dari virus pembawa Covid-19 itu dilaporkan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah, seperti dikutip dari Global Times.

Menurut laporan tersebut, mutasi virus ini 10 kali lebih menular, dan masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com