KOMPAS.com - Saat ini Indonesia sudah memiliki pusat Genom Nasional. Studi genom bisa jadi peluang untuk membantu ilmuwan menemukan mutasi penyakit dan menemukan obat-obat baru.
Prof. dr. Herawati Supolo-Sudoyo, Ph.D, dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan bahwa Indonesia tidak ketinggalan dalam studi genom.
"Bahkan data yang kita gunakan untuk mempelajari migrasi dari leluhur, bagaimana migrasi penyakit dibawa dari satu tempat ke tempat lain," ujar Prof Herawati dalam orasi ilmiah Peran Riset Covid-19 untuk Indonesia Maju di LIPI Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, Jumat (28/08/2020).
Pemahaman mengenai populasi Indonesia, dengan penelitian genom telah membantu ilmuwan untuk dapat menganalisa berdasarkan analisis DNA. Hal tersebut membantu dalam penelitian spektrum berbagai mutasi penyakit di Indonesia.
Baca juga: Sekuensing Genom Corona SARS-CoV-2, Ini Manfaatnya bagi Indonesia
"Apakah semua jenis virus sama dan apakah setiap virus memiliki keunikan. Jawabannya ada di DNA, kolaborasi sains dan data sharing merupakan kunci keberhasilan. Ketika menggunakan genom, maka akan ditemukan pohon kekerabatan," ungkap Prof. Herawati.
Informasi genom berasal dari genetik atau DNA. Genom bisa mengidentifikasi target bahkan terapi vaksin untuk tiap individu (Farmakogenomik).
Kemudian, genom juga berfungsi untuk menghadapi pandemi yang akan datang.
Fungsi genomik pada virus corona baru, SARS-CoV- 2 adalah untuk mengurai informasi genetik dan memahami karakter virus yang mewabah di Indonesia, dengan fungsi sebagai berikut.
Baca juga: Studi Genom Tunjukkan Kasus Virus Corona di New York dari Eropa
Dengan Whole Genome Sequencing, ilmuwan menemukan bahwa telah teridentifikasi dua jenis strain virus di Indonesia yaitu 14/15 klaster 19A merupakan virus yang sudah ada sejak 2019.
Lalu, jenis kedua merupakan 1/15 klaster 20A merupakan virus yang baru ditemukan tahun 2020.
Genom Indonesia dan Kedokteran Presisi dapat memacu dan mendukung pengembangan metode baru yang kreatif dan inovatif, untuk mendeteksi, mengukur hingga menganalisis informasi biomedik yang berlimpah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.