Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Apa Itu Lubang Hitam dan Bagaimana Terbentuknya?

Kompas.com - 14/05/2020, 03:46 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah lubang hitam dekat dengan Bumi baru-baru ini ditemukan dan semakin memberi rasa penasaran para astronom seperti apa lubang hitam ini.

Berjarak sejauh 1.000 tahun cahaya dari planet Bumi di rasi bintang selatan Telescopium, lubang hitam ini milik sebuah sistem dengan dua buah bintang pendamping yang sangat terang untuk dapat diamati dengan mata telanjang.

Lantas, apa itu lubang hitam?

Lubang hitam adalah titik di ruang angkasa yang begitu padat, sehingga menyebabkan gravitasi yang dapat menenggelamkan dengan sangat dalam.

Baca juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Baru Terdekat Bumi, Apa Istimewanya?

Bahkan, di wilayah tertentu, cahaya tidak bisa lepas dari tarikan gravitasi yang kuat dari lubang hitam.

Melansir National Geographic, Rabu (13/5/2020), apa pun benda langit yang berada dekat dengannya, baik itu bintang, planet, atau pesawat ruang angkasa, akan tertarik dan dikompresi oleh lubang hitam.

Dalam proses teoretis, gaya tarik dari lubang hitam ini dikenal sebagai spaghettification atau spagettifikasi.

Ada empat jenis lubang hitam, yakni stellar, intermediate, supermasif, dan miniature. Lubang hitam hanya dapat diamati dengan teleskop luar angkasa dengan fitur khusus.

Baca juga: Astronom Buktikan Munculnya Lubang Hitam Supermasif Setelah Big Bang

Ukuran lubang hitam

Seperti dilansir dari NASA.gov, ukuran lubang hitam bisa besar atau kecil. Para ilmuwan berpikir lubang hitam terkecil adalah hanya sekitar satu atom.

Kendati ukurannya sangat kecil, tetapi lubang hitam ini memiliki massa seukuran gunung yang besar. Massa yang dimaksud yakni jumlah materi atau barang yang ada dalam suatu obyek.

Lubang hitam stellar diketahui memiliki massa mencapai 20 kali lebih banyak dari massa matahari.

Diperkirakan ada banyak lubang hitam jenis ini di sekitar galaksi Bimasakti, yakni galaksi di mana Bumi berada.

Sedangkan lubang hitam terbesar, yakni supermasif, memiliki massa yang lebih dari 1 juta massa dari matahari.

Ilmuwan telah menemukan bukti lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti yang disebut dengan Sagitarius A, memiliki massa sekitar 4 juta matahari.

Lubang hitam supermasif, Sagitarius A* (Sgr A*) yang ditemukan NASA dengan teleskop Chandra X-ray Observatory. Lubang hitam supermasif, Sagitarius A* (Sgr A*) yang ditemukan NASA dengan teleskop Chandra X-ray Observatory.

Bahkan, lubang hitam ini diperkirakan dapat menampung beberapa juta Bumi.

Baca juga: Lubang Hitam Baru Terdekat Bumi, Bisakah Terlihat dari Indonesia?

Bagaimana lubang hitam terbentuk?

Paling umum, lubang hitam dikaitkan dengan kematian suatu bintang. Saat bintang mencapai akhir dari hidup mereka, sebagian besar akan mengembang, kehilangan massa, dan selanjutnya menjadi bintang yang dingin untuk membentuk katai putih.

Lubang hitam terbentuk saat pusat bintang yang sangat besar runtuh. Saat ini terjadi, menyebabkan ledakan bintang yang disebut dengan supernova.

Para ilmuwan berpikir lubang hitam supermasif dibuat bersamaan dengan galaksi tempat mereka berada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com