Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru, Tingkat Keparahan Covid-19 pada Anak dan Remaja Lebih Tinggi

Kompas.com - 13/05/2020, 13:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Anak-anak dan remaja memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi dan kondisi yang parah jika terpapar Covid-19.

Hal ini berkebalikan dengan beberapa studi sebelumnya, yang menyebutkan bahwa anak-anak adalah golongan yang paling tidak rentan terkena virus corona jenis SARS-CoV-2.

Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Rutgers University, New Jersey, dan telah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics.

“Tidak benar bahwa Covid-19 lebih sedikit menyerang orang muda,” ujar peneliti Lawrence C Kleinman, profesor sekaligus Wakil Kepala Pengembangan Akademis dan Kepala Divisi Pediatrik Kesehatan Masyarakat, Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.

Baca juga: Data Membuktikan, Anak Muda Tidak Kebal Virus Corona

Anak-anak rentan mengalami keparahan penyakit terutama apabila memiliki kondisi kronis bawaan, termasuk obesitas.

“Akan tetapi anak-anak yang tidak memiliki penyakit kronis juga rentan terinfeksi Covid-19. Orangtua harus benar-benar waspada,” tambah Kleinman seperti dikutip dari Science Daily, Rabu (13/5/2020).

Studi tersebut dilakukan terhadap 48 anak-anak dan remaja, mulai dari bayi baru lahir sampai usia 21 tahun, yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di AS dan Kanada akibat Covid-19 sepanjang Maret – April 2020.

Baca juga: Update Corona 13 Mei: 4,34 Juta Orang Terinfeksi dan 1,6 Juta Sembuh

Lebih dari 80 persen pasien memiliki kondisi yang parah mulai dari penyakit imun, obesitas, diabetes, serta penyakit paru kronis. Sebanyak 40 persen dari jumlah tersebut bergantung pada alat atau teknologi rumah sakit untuk bisa bertahan hidup.

Lebih dari 20 persen pasien mengalami gagal organ, antara satu atau dua organ sekaligus, sebagai akibat dari infeksi Covid-19. Lebih dari 40 persen pasien membutuhkan alat bantu pernapasan.

Pada masa-masa terakhir dari tiga minggu penelitian, sebanyak 33 persen pasien masih berada di rumah sakit. Tiga pasien masih membutuhkan alat bantu pernapasan, dan dua anak meninggal dunia.

“Studi ini memberikan pemahaman dasar tentang beban penyakit awal Covid-19 pada pasien anak,” tutur Hariprem Rajasekhar, dokter anak di Robert Wood Johnson Medical School.

Kleinman menyebutkan, penelitian ini dipercaya para dokter di New York merupakan gejala infeksi Covid-19 yang mulai merambah anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com