KOMPAS.com - Puasa merupakan salah satu ibadah wajib umat muslim di dunia. Namun, puasa intermiten seperti ini juga cukup populer sebagai cara dalam menurunkan berat badan.
Lantas, apakah puasa selama Ramadhan dapat memberi efek pada penurunan berat badan?
Melansir Medical News Today, Selasa (12/5/2020), banyak peneliti yang meneliti manfaat serta risiko dari puasa yang dilakukan selama lebih dari 12 jam dalam waktu durasi 28-30 hari.
Rencana diet yang populer menganjurkan puasa selama 12 jam atau 16 jam, serta puasa 24 jam.
Baca juga: 3 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan
Beberapa pola diet mengharuskan orang untuk minum hanya air selama puasa, sementara yang lain mengizinkan minuman non kalori.
Puasa tidak selalu lebih baik daripada metode penurunan berat badan lainnya, termasuk dalam mengurangi asupan kalori harian dengan jumlah sedikit.
Baca juga: Benarkah Puasa Ramadhan Bikin Kantuk Meningkat di Siang Hari? Studi ini Jelaskan
Dalam sebuah studi yang dilakukan orang-orang dengan obesitas yang berpuasa dengan durasi waktu pendek selama 12 bulan, kehilangan sedikit lebih banyak berat badan.
Dibandingkan mereka yang tidak melakukan diet dengan cara yang tradisional, tetapi hasilnya tidak signifikan secara statistik.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang dilakukan para peneliti di Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI) yang berbasis di Swiss, menunjukkan manfaat dari puasa dalam menurunkan berat badan.