Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI, NU, dan Muhammadiyah Imbau Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Rumah, Berikut Tata Caranya...

Kompas.com - 23/05/2020, 17:57 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan tidak terasa berjalan begitu cepat dan akan segera meninggalkan umat Muslim.

Di bulan Ramadhan, terdapat begitu banyaknya amalan dan pahala yang bisa didapatkan.

Puncak dari ibadah puasa di bulan Ramadhan ialah Hari Raya kemenangan atau Idul Fitri.

Pada hari raya Idul Fitri, umat Islam disunahkan untuk melakukan shalat Id di tanah lapang atau masjid.

Namun, saat pandemi seperti saat ini, shalat Id diimbau dilakukan di rumah masing-masing.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Zakat Fitrah, Fidyah dan Kafarat...

Pelaksanaan shalat Idul Fitri

Hal itu sesuai dengan fatwa MUI No. 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammadiyah melalui surat edaran terkait tuntunan shalat Idul Fitri di masa pandemi Covid-19.

Adapun isi dari surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Kamis, 14 Mei 2020 tersebut mengimbau agar shalat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing.

Hal itu apabila pada 1 Syawal nanti Indonesia belum terbebas dari Covid-19 dan belum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Baca juga: Berani Jadi Imam? Berikut Panduan Shalat dan Khotbah Idul Fitri

Membahayakan jiwa manusia

Jamaah Tarekat Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (23/5/2020). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah.ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS Jamaah Tarekat Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (23/5/2020). Jamaah Syattariah melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah karena didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariah.

Pendapat serupa juga dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU), melalui Surat Edaran PBNU Nomor 3953/C.I.034/04/2020 tanggal 3 April 2020 terkait pelaksanaan shalat Tarawih dan Idul Fitri di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Prinsipnya kan jelas itu, selama masa pandemi itulah panduan peribadatannya. baik untuk peribadatan Ramadhan, maupun peribadatan saat Idul Fitri," ujar Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PB Nahdlatul Ulama, Robikin Emhas seperti diberitakan Kompas.com (14/5/2020).

Robikin menjelaskan, penularan Covid-19 bisa membayahakan jiwa manusia. Oleh karena itu, PBNU menyarankan agar semua ibadah dilakukan di kediaman masing-masing.

"Maka berarti ada unsur ghuror, unsur bahaya. Unsur bahaya itulah, unsur bahaya yang ada di pandemi corona itulah yang harus dihindari," ujar Robikin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com