KOMPAS.com - Berpuasa adalah salah satu ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim.
Saat berpuasa, kita dilarang untuk makan, minum dan menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Selain itu, setiap Muslim juga tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk salah satunya berhubungan badan bagi suami isteri di siang hari.
Baca juga: Iktikaf di Masjid dan di Rumah, Mana yang Lebih Afdol?
Lantas, bagaimana jika selalu membayangkan suara azan saat berpuasa di bulan Ramadhan?
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta dan pengasuh Ponpes Darul Afkar Klaten, Syamsul Bakri mengatakan, selalu membayangkan akan datang azan Maghrib saat berpuasa, bukanlah suatu hal yang dilarang dan tidak membatalkan puasa.
Hukum mengenai perkara tersebut adalah mubah atau sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas dalam dunia Islam.
Aktivitas yang berstatus hukum mubah boleh untuk dilakukan.
"Itu bukan persoalan. Tidak ada petunjuk soal hal ini. Jadi ya mubah," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Menurutnya, yang dikenai hukuman adalah bila melakukan perbuatan, bukan membayangkan atau bayangan.
Selain itu, tidak ada landasan yang kuat yang mengatur soal perkara tersebut.
"Itu juga enggak ada landasan yang kuat. Setiap orang lapar pasti membayangkan kapan akan makan," jelas Syamsul.
"Di fikih puasa, tidak ada problem itu (membayangkan azan)," imbuhnya.
Syamsul menganjurkan kepada setiap Muslim yang berpuasa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Kendati demikian, ia juga tak melarang apabila setiap orang ingin membayangkan sesuatu termasuk membayangkan datangnya waktu azan Maghrib penanda waktu buka puasa tiba.
"Itu normatif. Karena tidak ada orang yang bisa mengendalikan bayangan. Maka membayangkan apa pun itu tidak dikenai hukum," papar Syamsul.
Baca juga: Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Fitri?