Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Presisi Kantongi Laba Rp 172 Miliar, Ditopang Jasa Konstruksi Sipil dan Pertambangan

Kompas.com - 13/03/2024, 16:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT PP Presisi Tbk, perusahaan jasa konstruksi sipil dan tambang terintegrasi yang berbasis pada alat berat di Indonesia, membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada tahun 2024.

Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Rabu (13/03/2024), angka tersebut ditopang oleh penjualan Perseroan sebesar Rp 3,4 triliun.

Di mana segmen bisnis pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil masih menjadi kontributor utama pendapatan Perseroan sebesar 92%. Sementara sisanya 8% berasal dari lini bisnis supporting yaitu production plant, structure work, dan rental heavy equipment.

Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progres proyek-proyek pada jasa pertambangan sebesar 47%, konstruksi sipil sebesar 45%, structure work sebesar 3%, rental heavy equipment sebesar 3%, dan production plant sebesar 2%.

Perolehan pendapatan mayoritas berasal pada lini bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil tersebut sejalan dengan strategi Perseroan untuk tetap fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil.

Baca juga: PP Raup Pendapatan Rp 19,99 Triliun, Paling Banyak dari Jasa Konstruksi

Dari sisi rasio keuangan terutama untuk rasio leverage mengalami perbaikan, seperti debt to equity ratio dari 1,41x (31 Desember 2022) menjadi 1,19x (31 Desember 2023), dan DER Interest Bearing dari 0,75x (31 Desember 2022) menjadi 0,54x (31 Desember 2023).

Dari data tersebut dapat terlihat bahwa Perseroan masih bisa menjaga leverage rasio tersebut tetap dalam batasan covenant yang dipersyaratkan perbankan.

Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara mengatakan, Perseroan masih dapat menjaga angka EBITDA positif di tengah tantangan yang harus dihadapi.

Tantangan tersebut disebabkan oleh mundurnya beberapa proyek yang ditargetkan didapatkan pada quartal awal menjadi quartal akhir 2023, sehingga PP Presisi belum dapat melakukan generate revenue secara maksimal pada tahun 2023.

"Namun kami berhasil menurunkan beban pokok dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat di 17,45% tahun 2023," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com