Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2018, Lippo Karawaci Akhirnya Catat Laba Bersih Setelah Pajak Positif Pertamanya

Kompas.com - 13/04/2024, 08:07 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen YoY menjadi Rp 17 triliun pada tahun 2023.

Kemudian, laba kotor sebesar 18 persen YoY menjadi Rp 7,7 triliun, EBITDA meningkat sebesar 28 persen YoY menjadi Rp 4,2 triliun, serta laba bersih sebesar Rp 50 miliar.

Group CEO LPKR John Riady mengatakan, hasil keuangan tahun 2023 menunjukkan kinerja yang kuat di seluruh segmen bisnis, serta pengelolaan keuangan yang hati-hati di tingkat holding company.

"Khususnya, kami telah mencapai net profit after tax (NPAT) positif pertama kami sejak tahun 2018," ujarnya dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI.

Menurut dia, prioritas manajemen LPKR ke depan adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan.

Adapun di segmen real estate, LPKR sukses membukukan pra-penjualan Rp 5,12 triliun, 5 persen di atas target tahun 2023 yang sebesar Rp 4,9 triliun.

Kinerja ini ditopang oleh keberhasilan peluncuran kota mandiri Park Serpong.

Baca juga: Tahun 2023, Lippo Karawaci Bukukan Pra-penjualan Rp 5,12 Triliun

Pendapatan real estate pada tahun 2023 meningkat sebesar 10 persen YoY menjadi Rp 4,5 triliun, didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota.

Di segmen layanan kesehatan, anak usaha LPKR, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18 persen YoY menjadi Rp 11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31 persen YoY menjadi Rp 2,9 triliun.

SILO juga mengalami pertumbuhan berkelanjutan dalam metrik operasional utamanya, termasuk peningkatan rawat inap sebesar 26 persen YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16 persen YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23 persen YoY menjadi 3.949.341.

Pada segmen gaya hidup, yang terutama bersumber dari bisnis mal dan hotel, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9 persen YoY menjadi Rp 1,3 triliun.

Laba kotor juga meningkat sebesar 6 persen YoY menjadi Rp 854 miliar, sementara EBITDA turun 5 persen menjadi Rp 289 miliar karena peningkatan opex untuk mendukung pemulihan pasca pandemi.

Untuk tahun 2024, LPKR telah menetapkan target pra penjualan sebesar Rp 5,375 triliun, meningkat 10 persen dari target tahun sebelumnya.

Pencapaian target tersebut akan terus didorong oleh produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com