Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kompas.com - 29/04/2024, 15:02 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan bahwa harga tanah di kawasan Hunian Tetap (Huntap), Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, mengalami kenaikan usai dilakukan konsolidasi tanah dan penataan.

Dia menjelaskan, konsolidasi tanah di Petobo berhasil dilakukan dalam rangka penyediaan tanah untuk kepentingan umum yang dimanfaatkan menjadi huntap bagi masyarakat yang terdampak bencana gempa dan likuifaksi pada 2018 silam.

"Kita ingin agar masyarakat yang tertimpa dampak langsung dari bencana bisa dibangun rumah tempat tinggalnya," ujar AHY saat menyerahkan 655 sertifikat hasil dari program konsolidasi tanah pada Minggu (28/04/2024), dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN.

Berkat konsolidasi tanah ini, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan di wilayah tersebut juga berhasil diurai.

"Dalam kasus Petobo ini, lokasi tanah yang dijadikan tempat baru hunian ini ada sejarah konflik, sehingga harus segera diselesaikan. Dengan sinergi dan kolaborasi berhasil melakukan konsolidasi tanah ini," katanya.

Baca juga: Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

"Kemudian (pelaksanaan konsolidasi tanah) mendapatkan bantuan dari Bank Dunia agar segera dibangun huntap di wilayah yang saat ini kita berdiri di atasnya. InsyaAllah ini terus bisa dilengkapi dan disempurnakan," tambahnya.

Bukan hanya dibangun huntap bagi warga terdampak bencana, tetapi juga dilakukan penataan kembali di dalam wilayah secara lengkap dengan fasilitas umum dan fasilitas sosialnya.

"Setelah ditata kembali, harga tanah di sini naik yang tadinya Rp 50.000 per meter persegi sekarang menjadi Rp 200.000 per meter persegi. Artinya naik 4x lipat dan ini salah satu manfaat yang bisa kita nikmati bersama," ungkap AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com