Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Puji Kementerian ATR/BPN Jalankan Reforma Agraria

Kompas.com - 11/03/2024, 18:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memuji jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui program Reforma Agraria.

"Bapak/Ibu sekalian adalah para pendekar yang men-deliver (mengantarkan) keadilan, luar biasa," tuturnya dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Senin (11/3/2024).

Bendahara keuangan negara itu menilai, dari sisi sinergi pengurangan kemiskinan melalui program Reforma Agraria, Kementerian ATR/BPN adalah motor penggerak utama.

Menurutnya, banyak negara yang pertumbuhannya tinggi, tetapi memunculkan ketimpangan karena pertumbuhan tinggi itu hanya didorong oleh capital yang besar, sedangkan di Indonesia dijalankan Reforma Agraria.

“Ini akan membuat kita menjadi negara yang tetap tumbuh tinggi, terwujud pemerataan, namun kemiskinan turun,” lanjut dia.

Baca juga: AHY Temui Airlangga, Bahas Reforma Agraria

Sri Mulyani melanjutkan, dia memandang peran penting dari Kementerian ATR/BPN dalam perekonomian Indonesia.

Menurutnya, untuk mencapai Indonesia Maju pada tahun 2045, tidak mungkin tanpa adanya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkualitas.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi membutuhkan produktivitas, yang artinya aset berupa lahan di Indonesia juga harus produktif.

"Kita harus membangunkan (aset yang tidur) dan make sure (memastikan) aset, terutama yang penting di dalam mendorong kegiatan investasi," tambah Sri Mulyani.

Permasalahan lahan dalam konteks investasi menjadi penting. Sebab, investor yang datang ke Indonesia pasti membutuhkan kepastian hukum hak atas tanah yang mau ditempati untuk berusaha.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kepastian hukum, meyakinkan bahwa Indonesia mampu menciptakan tata ruang yang membuat kegiatan produktif itu menjadi melonjak dan mendukung pembangunan, serta pemerataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com