Ini yang Akan Dilakukan Prabowo-Gibran Wujudkan Reforma Agraria

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk mewujudkan reforma agraria.

Dalam acara Debat Cawapres 2023, Minggu (21/1/2023) di JCC Senayan, Gibran menyampaikan berbagai program reforma agraria yang ada dalam era pemerintahan Presiden Joko Widodo akan terus dilanjutkan dan diperkuat.

“Program reforma agraria yang sekarang akan kami sempurnakan. Sudah ada program Pemetaan tanah sistematis lengkap (PTSL) yang sudah berhasil membagikan sekitar 11 juta sertifikat,” papar Gibran.

Baca juga: Prabowo-Gibran Akan Lanjutkan Agenda Reforma Agraria

Menurutnya, dulu sebelum ada program PTSL, pemerintah hanya bisa menghasilkan dan membagikan 500.000 sertifikat tanah.

“Bayangkan itu butuh berapa tahun untuk menyelesaikan masalah,” papar Gibran.

Baca juga: Penggunaan Data dan Dokumen Palsu Jadi Modus Favorit Para Mafia Tanah

Selain itu, ia menjelaskan, sekarang juga sudah ada program redistribusi tanah, di mana tanah-tanah bekas hak guna usaha (HGU) disimpan di bank tanah untuk nanti di redistribusi ulang kepada pengusaha lokal maupun petani lokal.

“Ada juga program one map policy yang sangat berguna untuk mengurangi konflik sengketa tanah. Karena database-nya sudah digital, tanahnya sudah ter-capture akan mengurangi yang namanya mafia tanah,” papar Gibran.

Ia menambahkan, Kota Solo yang ia pimpin merupakan salah satu daerah yang berhasil mendapatkan predikat sebagai kota lengkap dari Kementerian ATR/BPN.

Predikat sebagai kota lengkap bisa dimiliki ketika seluruh tanah di sebuah kota atau kabupaten sudah terpetakan baik secara dokumen fisik maupun digital.

“Kuncinya di sini adalah digitalisasi. Kota lengkap, one map policy juga sangat penting untuk bagaimana nanti menyelesaikan konflik-konflik agraria ke depan,” tandas Gibran.