Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi Nilai Ketiga Cawapres Tak Beri Solusi Soal Reforma Agraria

Kompas.com - 23/01/2024, 20:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan apa yang disampaikan ketiga Calon Wakil Presiden dalam debat pada Minggu (21/12023) tidak menjawab soal pelaksanaan reforma agraria.

Manager Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Walhi Ferry Widodo mengatakan, dalam debat tak ada satu cawapres pun yang mampu menjelaskan soal penyelesaian konflik dengan konsep reforma agraria.

“Tidak ada yang mampu menjelaskan tentang bagaimana mendorong penyelesain konflik dengan reforma agraria sejati,” ungkap Ferry dalam diskusi di kantor Walhi, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Gibran Dinilai Tak Paham Soal Reforma Agraria

Padahal menurutnya, salah satu satu point dari reforma agraria sehati adalah mengentaskan kemiskinan di wilayah pedesaan serta penyelesaian konflik agraria yang bersifat struktural.

Ia juga menilai meski ketiga pasangan capres memiliki misi dan visi terkait reformasi agraria, namun tak ada pembahasan bagaimana menyelesaikan masalah konflik agraria.

"Kita tegaskan bahwa walaupun dalam visi misi tiga calon ada mengenai reforma agraria. Bagaimana selesaikan konflik?" katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ferry juga menyentil pernyataan dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar soal rencana dana untuk pemberian dana desa sebesar Rp 5 miliar.

Baca juga: Prabowo-Gibran Akan Lanjutkan Agenda Reforma Agraria

Menurutnya, anggaran desa yang besar belum tentu bisa selesaikan masalah terlebih masalah terkait konflik agraria.

"Apakah dana desa Rp 5 M itu cukup untuk menjadi anggaran yang cukup untuk pembangunan dan pemberdayaan tingkat desa. Fakta di lapangan, tidak terjadi,” papar Ferry.

Malahan dikatakan, dana desa sebesar Rp 1 miliar yang disalurkan saat ini malah menyebabkan angka korupsi di tingkat desa tinggi.

Dana desa tak selesaikan masalah agraria di mana terjadi konflik antara masyarakat dengan konsesi industri besar. Sehingga, kemiskinan di desa pun terjadi,” tandas Ferry.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com