JAKARTA, KOMPAS.com - Pengomposan adalah cara ramah lingkungan untuk memecah bahan organik, sehingga nutrisinya dapat dimasukkan ke dalam tanah.
Kompos tidak hanya bermanfaat bagi tanah di kebun, tetapi juga membantu menjauhkan sampah organik yang berguna dari tempat pembuangan sampah.
Meskipun pengomposan adalah cara yang bagus untuk mengubah sampah halaman dan sisa makanan menjadi sesuatu yang berguna, tidak semua bahan dari rumahmu dapat dibuat menjadi kompos.
Baca juga: Manfaat Kompos untuk Tanaman dan Bahan-bahan yang Bisa Digunakan
Dilansir dari Hunker, Rabu (23/3/2022), beberapa bahan benar-benar dapat membahayakan mikroorganisme dalam pengomposan, sehingga menghasilkan tumpukan sampah bau daripada tumpukan kompos yang sehat.
Agar bahan organik kompos berhasil, kamu perlu menciptakan lingkungan yang ramah bagi mikroba baik yang memecahnya.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengolah limbah "coklat" (kaya karbon) dan "hijau" (kaya nitrogen) yang seimbang.
Idealnya, kamu membutuhkan sekitar tiga bagian bahan berwarna coklat menjadi satu bagian berwarna hijau.
Bahan coklat biasanya berwarna coklat. Jika berasal dari sampah halaman, bahan coklat termasuk seperti daun jatuh, jerami, dan serbuk gergaji. Sedangkan bahan hijau termasuk bahan-bahan seperti sisa dapur.
Banyak bahan organik berwarna hijau saat segar, tetapi kehilangan nitrogen seiring bertambahnya usia dan menjadi cokelat saat mengering.
Ini seperti potongan rumput yang berwarna hijau saat pertama kali dipotong tetapi berubah menjadi coklat seiring berjalannya waktu.