Jangan menambahkan terlalu banyak batang kecil atau ranting karena akan memperlambat proses pengomposan.
Campurkan serbuk gergaji dengan bahan lain karena seperti potongan rumput, serbuk gergaji dapat saling menempel dan menjadi terlalu padat untuk dijadikan kompos dengan baik.
Gunakan hanya serbuk gergaji dan serpihan kayu yang kamu tahu bebas dari perawatan kimia yang dapat merusak mikrobioma kompos.
Saat menambahkan banyak bahan dari pohon asam, seperti ek dan pinus, pertimbangkan untuk menambahkan abu kayu ke dalam tumpukan kompos, karena ini bersifat basa dan dapat menetralkan keasaman.
Hindari menggunakan abu batubara, yang terlalu tinggi belerang dan besi untuk pengomposan.
Hindari meletakkan gulma di tumpukan kompos atau kamu mungkin akan menumbuhkan lebih banyak gulma.
Juga hindari meletakkan tanaman yang sakit atau terserang hama ke dalam tempat kompos karena masalah ini dapat menyebar saat kamu menggunakan kompos.
Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos
Secara teori, kompos yang dipanaskan dengan benar harus mencapai suhu yang cukup tinggi untuk membunuh benih dan sebagian besar patogen.
Tetapi disarankan untuk menjauhkan gulma, tanaman sakit, atau tanaman yang dipenuhi hama dari tempat kompos.
Sisa-sisa dapur adalah sumber bahan-bahan hijau yang bagus di tumpukan kompos, dan selalu menyenangkan untuk mengalihkan bahan-bahan ini dari tempat pembuangan sampah.
Tetapi, tidak semua makanan aman untuk dijadikan kompos. Cangkang telur, kulit kacang, dan bahkan bubuk kopi semuanya dapat dibuat kompos.
Namun, minyak atau produk dengan kandungan minyak yang sangat tinggi, seperti selai kacang, saus salad, dan mayones harus dihindari karena cenderung menarik hama, dan mengganggu keseimbangan kelembapan di kompos.
Secara keseluruhan, sisa buah dan sayuran bagus untuk dijadikan kompos selama kamu melepas stikernya yang tidak akan rusak.