Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Kenapa Pemilu Indonesia 2024 Diperhatikan Dunia

Kompas.com - 14/02/2024, 19:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Meski pemerintahan Jokowi belum mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan tujuh persen seperti yang dijanjikan, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara berkembang terbesar keenam berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB).

"PDB per kapitanya melebihi PDB India dan Vietnam jika disesuaikan dengan daya beli," urai The Economist.

"Jika Indonesia tetap di jalur ini selama dekade berikutnya, Indonesia bisa menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan perekonomian terbesar di dunia," imbuhnya.

Akan tetapi, tantangan besar masih harus dihadapi penerus Jokowi seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

The Economist mencontohkan Jakarta yang PDB per orangnya naik menjadi sekitar 19.000 dollar AS (Rp 297 juta) per tahun pada 2022, tetapi di Provinsi Jawa Tengah masih di bawah 3.000 dollar AS (Rp 46,89 juta).

Baca juga: Dubes RI: Hubungan Bilateral dengan Malaysia Diyakini Tetap Solid Apapun Hasil Pemilu

4. Komoditas

Faktor ini menjadi tulang punggung perekonomian negara karena sebagian di antaranya diminati negara-negara lain terkait transisi energi.

Produksi nikel—bahan pembuat baterai kendaraan listrik—misalnya, yang jauh melebihi negara-negara lain di dunia.

Indonesia hendak membuat baterai mobil listrik dengan total kapasitas 140GWh [ada 2030, hampir sama dengan produksi global pada 2020.

Analisis The Economist memperkirakan, pada 2030 Indonesia dapat menjadi produsen komoditas ramah lingkungan terbesar keempat di dunia setelah Australia, Chile, dan Mongolia.

Pemerintah RI saat ini melarang beberapa ekspor mineral untuk mendorong perusahaan multinasional membangun pabrik di Indonesia. Kebijakan yang dikenal sebagai hilirisasi.

Pekerja melintas di jalan depan kawasan industri PT IMIP, di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023). Puluhan ribu pekerja ditampung di perusahan nikel terbesar di Sulawesi Tengah ini.KOMPAS/RENY SRI AYU Pekerja melintas di jalan depan kawasan industri PT IMIP, di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023). Puluhan ribu pekerja ditampung di perusahan nikel terbesar di Sulawesi Tengah ini.
5. Lokasi persaingan negara-negara adidaya

Perpaduan lokasi, kapasitas, dan sumber daya menjadikan Indonesia arena utama persaingan negara-negara adidaya.

Investasi terus mengalir dari Amerika Serikat (AS) dan China. Negara yang disebut terakhir itu berinvestasi lebih banyak.

Dunia akan menantikan bagaimana presiden Indonesia berikutnya mengatasi dua masalah, yaitu ketegangan AS-China dan hilirisasi.

Hubungan AS-China yang semakin tegang dapat berdampak ke perusahaan-perusahaan China yang menjadi andalan Indonesia karena dapat terpengaruh tarif atau sanksi dari AS.

Selanjutnya, hilirisasi mungkin bermanfaat bagi nikel, tetapi bisa menjadi bumerang di sektor lain.

Industri tenaga surya di Indonesia misalnya yang masih terhambat peraturan pemerintah.

"Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang menerapkan lebih sedikit pembatasan terhadap investor luar menjadi tujuan lebih menarik bagi perusahaan yang ingin memindahkan rantai pasokan mereka dari China," pungkasnya.

Baca juga: Ekspor Indonesia Meningkat ke Amerika Serikat, Imbas Perang Dagang dengan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Tawaran ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Tawaran ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com