Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pemilu Pakistan Hari Ini, 5 Orang Tewas Akibat Serangan Militan

Kompas.com - 08/02/2024, 18:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Setidaknya lima orang tewas akibat serangan militan pada Pemilu Pakistan, Kamis (8/2/2024) hari ini.

Serangan terjadi setelah layanan seluler ditangguhkan dan ada penutupan di beberapa perbatasan untuk menjaga keamanan saat pemilu.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan pihaknya mengambil langkah tersebut setelah 26 orang tewas dalam dua ledakan di dekat kantor kandidat pemilu di provinsi barat daya Balochistan pada Rabu kemarin.

Baca juga: Ledakan Dekat Kantor Kandidat Pemilu Pakistan, 26 Orang Tewas

ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada Rabu.

"Sebagai akibat dari insiden terorisme baru-baru ini, banyak nyawa yang hilang, langkah-langkah keamanan sangat penting untuk menjaga situasi hukum dan ketertiban serta menghadapi kemungkinan ancaman," kata kementerian tersebut dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

Dikutip dari Reuters, ribuan tentara dikerahkan di jalanan dan di tempat pemungutan suara di seluruh negeri ketika pemilu dimulai serta perbatasan dengan Iran dan Afghanistan ditutup sementara.

"Empat polisi tewas dalam ledakan bom dan penembakan yang menargetkan patroli polisi di daerah Kulachi di distrik Dera Ismail Khan di barat laut," kata kepala polisi setempat Rauf Qaisrani.

Baca juga: Jelang Pemilu Pakistan, Militan Serbu Kantor Polisi, 10 Orang Tewas

Sedangkan satu orang lagi tewas ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan pasukan keamanan, sekitar 40 km ke arah utara.

"Serangan granat juga dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Balochistan, namun pemilu tetap tidak terpengaruh karena tidak ada korban jiwa," terang Saeed Ahmed Umrani, komisaris divisi Makran kepada Reuters.

Mohsin Dawar, seorang kandidat dari Waziristan Utara mengatakan dalam suratnya kepada Komisi Pemilihan Umum Pakistan (ECP), bahwa beberapa TPS di daerah pemilihannya diambil alih oleh “Taliban” lokal.

Namun belum ada konfirmasi langsung dari komisi pemilu atau pasukan keamanan.

Terlepas dari kekhawatiran keamanan dan cuaca musim dingin, terjadi antrian panjang di TPS beberapa jam sebelum pemungutan suara dimulai.

"Negara sedang dipertaruhkan, kenapa saya harus datang terlambat?" kata Mumtaz (86), seorang ibu rumah tangga.

Selain kekerasan militan, pemilu juga diadakan di tengah krisis ekonomi yang parah dan lingkungan politik yang sangat terpolarisasi, serta banyak analis yakin tidak akan ada pemenang yang jelas.

Baca juga: Pernikahan Disebut Langgar Hukum, Mantan PM Pakistan Imran Khan Dihukum Lagi 7 Tahun Penjara

Hasil pertama pemilu yang tidak resmi diperkirakan akan keluar beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 5 sore. Namun gambaran hasil yang lebih jelas diperkirakan akan muncul pada Jumat pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com