Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bentuk dan Isi Kapal Selam Narkoba di Kolombia, Panjangnya 15 Meter

Kompas.com - 29/01/2024, 15:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BOGOTA, KOMPAS.com - Sebuah kapal selam rakitan dengan muatan kokain hampir 800 kg yang ditemukan dalam sejumlah bungkusan dengan diberi logo kalajengking, telah dicegat oleh Angkatan Laut Kolombia.

Kapal selam “narco-sub” atau kapal selam narkoba sepanjang 15 meter, yang pertama terdeteksi tahun ini, disita di perairan Kolombia.

Angkatan Laut Kolombia memperkirakan tangkapan tersebut bernilai 27 juta dollar AS atau sekitar Rp 423 miliar.

Baca juga: Melihat Interior Kapal Selam Wisata Titanic yang Meledak

Diyakini kapal selam produk "rumahan" itu dalam perjalanan ke Amerika Serikat (AS) atau Eropa.

Tiga orang yang berada di dalam kapal selam itu telah ditangkap.

Tim penyelam Angkatan Laut Spanyol berdiri di atas haluan kapal selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba di perairan Kota Aldan, Spanyol, 26 November 2019. AFP via BBC INDONESIA Tim penyelam Angkatan Laut Spanyol berdiri di atas haluan kapal selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba di perairan Kota Aldan, Spanyol, 26 November 2019.
Ada logo "kalajengking" pada bungkusan narkoba

Otoritas Angkatan Laut Kolombia menjelaskan, pihaknya mencegat kapal selam itu pada Minggu (21/1/2024).

Diperkirakan kapal selam itu tengah melakukan perjalanan melalui Samudera Pasifik.

Di dalam kapal selam terdapat paket kokain hidroklorida, dan banyak di antaranya yang dicap dengan gambar kalajengking atau diberi label "Winnie" dan "Carnal".

Barang bukti narkoba dan para tersangka telah diamankan ke Buenaventura, kota pelabuhan Kolombia, ungkap pihak angkatan laut.

Rincian lebih lanjut tentang para tersangka belum diumumkan

“Dengan penyitaan ini, upaya penyelundupan narkoba senilai Rp 423 miliar ke kartel narkoba dapat dicegah," kata Angkatan Laut Kolombia.

"Sekaligus kita dapat mencegah penjualannya di pasar ilegal internasional, serta menghalangi distribusi sekitar dua juta dosis di dunia,” lanjut pernyataan itu.

Baca juga: AL Kolombia Cegat Kapal Selam Narkoba Terbesar, Bawa 3 Ton Kokain

Foto kapal selam narkoba yang berhasil dicegat oleh Angkatan Laut Kolombia pada Minggu (21/1/2024).COLOMBIAN NAVY via BBC INDONESIA Foto kapal selam narkoba yang berhasil dicegat oleh Angkatan Laut Kolombia pada Minggu (21/1/2024).
Terbuat dari bahan apa kapal selam rakitan itu?

Kapal selam narkoba adalah sarana yang populer untuk mengangkut narkoba, lantaran tidak terdeteksi dan dapat ditenggelamkan setelah barang terlarang itu dikirimkan.

Sering kali kapal selam berukuran kecil itu buatan sendiri, dan dibuat dengan bahan fiberglass dan kayu lapis.

Kolombia dikenal sebagai produsen kokain terbesar di dunia.

Pada 2023, Angkatan Laut Kolombia mencegat 30 ton narkoba dan lebih dari lima ton ganja.

Kapal-kapal selam buatan itu menyelundupkan kokain dengan tujuan ke Eropa.

Kalam selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba berhasil dicegat dan telah diamankan di dermaga pangkalan militer di Kota Tumaco, Kolombia, pada 8 November 2018.AFP via BBC INDONESIA Kalam selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba berhasil dicegat dan telah diamankan di dermaga pangkalan militer di Kota Tumaco, Kolombia, pada 8 November 2018.
Ke mana kokain itu diselundupkan?

Pada Mei tahun lalu, kapal selam narkotika terbesar yang pernah tercatat di Kolombia dicegat dengan tiga ton kokain di dalamnya, demikian laporan mitra BBC di AS, CBS News.

Panjang kapal selam itu sekitar 100 kaki dan lebar 10 kaki.

PBB mengatakan, Kolombia telah mencetak rekor baru pada 2022 untuk produksi kokain, dengan budi daya bahan utamanya, yaitu daun koka tersebar di lahan seluas 230.000 hektare.

Pihak berwenang di Belgia mengatakan mereka telah menyita kokain dalam jumlah besar di pelabuhan Antwerp pada tahun lalu.

Kota pelabuhan itu telah menjadi pintu gerbang utama Eropa untuk pengiriman obat-obatan terlarang dari Amerika Selatan.

Polisi Kolombia dari unit anti-narkotika berjaga di sekitar kapal selam mini yang berhasil disita pada 18 Oktober 2011, di Kota Puerto Escondido, Kolombia.AFP via BBC INDONESIA Polisi Kolombia dari unit anti-narkotika berjaga di sekitar kapal selam mini yang berhasil disita pada 18 Oktober 2011, di Kota Puerto Escondido, Kolombia.
Pada 2022, mereka menyita 110 ton kokain, jumlah yang sangat banyak sehingga mereka tidak memiliki cukup insinerator untuk menghancurkannya secara cepat.

Menurut beberapa perkiraan, hanya sepuluh persen dari kokain yang tiba di pelabuhan dicegat, sedangkan sisanya dikirim ke Belanda untuk didistribusikan ke seluruh penjuru Eropa, termasuk Inggris.

Kepala bea cukai di pelabuhan mengatakan kepada saya, dengan tsunami kokain ini, mereka tidak akan pernah memenangkan pertempuran.

Dan ini adalah pertarungan yang meluas menjadi pembunuhan di jalanan Antwerp.

Kapal selam narkoba, yang merupakan rakitan rumahan ini, dipajang di lahan parkir di Spanyol.BBC INDONESIA Kapal selam narkoba, yang merupakan rakitan rumahan ini, dipajang di lahan parkir di Spanyol.
Pada Januari, seorang gadis berusia 11 tahun tewas dalam penembakan geng yang terkait dengan perdagangan kokain di kota tersebut.

Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne telah keluar masuk rumah persembunyian selama setahun terakhir setelah polisi mengungkap dugaan komplotan penjahat Belanda untuk menculiknya. Sebuah mobil berisi senjata api ditemukan di luar rumahnya.

Bagi salah satu hakim investigasi terkemuka Belgia, Michel Claise, industri kokain telah lepas kendali.

“Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang kami sebut pengedar narkoba,” katanya,

Interior di dalam kapal selam rakitan yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba.BBC INDONESIA Interior di dalam kapal selam rakitan yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba.
Claise mengatakan, dengan kekayaan dan pengaruh mereka, geng-geng itu mengerdilkan orang-orang yang berupaya mewujudkan keadilan.

“Dengan pencucian uang dan korupsi—yang sekarang tidak terbatas dan dapat ditawarkan kepada pekerja pelabuhan, petugas polisi, dan orang lain, bagaimana Anda berharap kami memiliki kendali atas organisasi kriminal?”

“Ini sudah selesai,” pungkasnya.

Krisis kokain Belgia adalah krisis kokain Eropa, dan PBB memperingatkan bahwa geng-geng internasional yang dulunya bersaing kini bekerja sama.

Setelah kesuksesan mereka di Eropa, mereka akan segera merambah Asia dan Afrika demi mengajar kekayaan yang tidak terbatas.

Baca juga: Kapal Selam Rakitan 20 Meter Dipakai Selundupkan Kokain dari Amerika Latin ke Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com