Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Noboa: Ekuador Sedang Berperang Melawan Kartel Narkoba

Kompas.com - 11/01/2024, 10:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

QUITO, KOMPAS.com - Presiden Ekuador Daniel Noboa pada Rabu (10/1/2024) menyatakan bahwa negaranya sedang berperang melawan kartel narkoba.

Hal ini dilakukan karena Ekuador sedang menghadapi tingginya kekerasan yang menyebabkan orang-orang bersenjata mengambil alih siaran langsung TV pada Selasa (9/1/2024).

Selain itu juga terjadi ledakan di beberapa kota serta beberapa waktu lalu kartel narkoba juga menyandera sipir penjara.

Baca juga: Ekuador Perang dengan Kartel Narkoba, Ratusan Tentara Turun ke Jalan

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Kamis (11/1/2024), Presiden Noboa pada hari Selasa menyebut 22 geng sebagai organisasi teroris, dan menjadikannya target militer resmi.

Presiden yang mengambil alih kekuasaan pada November berjanji untuk mengatasi masalah keamanan yang semakin meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya kelompok penyelundup narkoba yang mengangkut kokain melalui Ekuador.

"Kami sedang berperang dan kami tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini," kata Noboa kepada stasiun radio Canela Radio pada Rabu kemarin.

Dia juga memperkirakan ada sekitar 20.000 anggota geng kriminal aktif di Ekuador.

Jalan-jalan di ibu kota Quito dan kota pelabuhan Guayaquil lebih sepi dari biasanya pada hari Rabu kemarin.

Tempat-tempat bisnis juga tutup atau bekerja menerapkan kerja dari jarak jauh. Bahkan sekolah-sekolah juga diliburkan.

Baca juga: Kerusuhan Ekuador: Apa yang Terjadi, Siapa Adolfo Macias yang Kabur dari Penjara?

Penyanderaan lebih dari 130 penjaga dan staf penjara, yang dimulai pada Senin dini hari, dan kaburnya pemimpin kartel Los Choneros Adolfo Macias dari penjara pada akhir pekan mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari.

Dia memperketat keputusan tersebut pada hari Selasa setelah serangkaian ledakan di seluruh negeri dan pengambilalihan stasiun televisi TC oleh orang-orang bersenjata mengenakan balaclava yang masuk di siaran langsung stasiun TV tersebut.

"Segala upaya dilakukan untuk menyelamatkan para sandera penjara," kata Noboa.

"Sekitar 329 orang, sebagian besar anggota geng seperti Los Choneros, Los Lobos dan Los Tiguerones telah ditangkap sejak keadaan darurat dimulai," kata komandan angkatan bersenjata Jaime Vela pada konferensi pers pada Rabu (10/1/2024) malam.

"Tidak ada sandera yang dibunuh," tambah Vela, menanggapi pertanyaan tentang video mengerikan yang beredar di media sosial yang menunjukkan staf penjara menjadi sasaran kekerasan ekstrem, termasuk ditembak dan digantung.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian video tersebut.

Pemerintah mengatakan gelombang kekerasan terbaru ini merupakan reaksi terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan keamanan tinggi bagi para pemimpin geng.

Baca juga: Ekuador Giliran Umumkan Kondisi Konflik Bersenjata Internal, Apa yang Terjadi?

Presiden Noboa mengatakan kepada stasiun radio itu bahwa desain dua fasilitas baru akan diumumkan besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com