Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Larang Perayaan Malam Tahun Baru 2024 sebagai Bentuk Solidaritas untuk Gaza

Kompas.com - 29/12/2023, 19:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan melarang penduduk menggelar perayaan Malam Tahun Baru 2024 untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Sebagai gantinya, Pemerintah Pakistan mendesak warga untuk "menjalankan kesederhanaan".

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis (28/12/2024) malam, Perdana Menteri (PM) Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar menyampaikan, karena situasi di Jalur Gaza, pemerintah telah memutuskan untuk melarang sepenuhnya semua jenis acara berkaitan dengan perayaan Tahun Baru.

Baca juga: 5 Update Gaza: RS Al-Amal Diserang | Perundingan Mesir Digelar

"Seluruh bangsa Pakistan dan umat Islam sangat sedih dengan genosida terhadap warga Palestina yang tertindas, terutama pembantaian anak-anak yang tidak berdosa, di Gaza dan Tepi Barat," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Serangan Israel sendiri dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 21.320 orang.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, sebagian besar dari korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak.

Israel menyerang Gaza sebagai pembalasan atas serbuan pasukan Hamas pada 7 Oktober lalu di wilayah selatan. Israel mengeklaim, serangan Hamas kala itu menewaskan sekitar 1.140 orang.

 

Malam tahun baru di Pakistan sebelum-sebelumnya

Biasanya, malam tahun baru di Pakistan ditandai dengan cara yang riuh. 

Sama seperti di Indonesia, pesta kembang api kerap kali mewarnai peringatan tahun baru di negara itu.

Tanggal 1 Januari juga ditetapkan sebagai hari libur bank.

Baca juga: PBB: Konvoi Bantuan Gaza Ditembaki Tentara Israel

Bukan hanya Pakistan

Larangan peringatan Tahun Baru 2024 nyatanya datang bukan hanya dari Pakistan.

Sharjah, sebuah emirat di Uni Emirat Arab, pada Kamis juga telah mengeluarkan larangan kembang api pada malam Tahun Baru karena perang di Gaza.

"Larangan tersebut merupakan ungkapan solidaritas yang tulus dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara-saudara kita di Jalur Gaza," kata polisi Sharjah dalam sebuah unggahan di Facebook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com