Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Nyatakan Terbuka dengan Setiap Usulan untuk Akhiri Serangan ke Gaza Sepenuhnya

Kompas.com - 29/12/2023, 14:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Seorang pejabat Hamas, Osama Hamdan, pada Kamis (28/12/2023) menyatakan, kelompoknya terbuka terhadap ide atau usulan apapun untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza secara secara menyeluruh dan pasti.

Dia mengatakan kelompoknya tidak tertarik dengan penghentian agresi secara parsial atau sementara.

Osama menegaskan kembali posisi resmi Hamas, yakni sandera masih ditahan di Gaza. Para sandera hanya akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen diterapkan.

Baca juga: Israel Serbu Kantor Penukaran Uang, Sita Jutaan Dollar AS Uang Hamas

"Mengenai inisiatif dan proposal politik yang sedang dibicarakan, pertama-tama kami tegaskan keterbukaan gerakan ini terhadap setiap ide atau proposal untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Jalur Gaza secara menyeluruh dan pasti. Rakyat kami tidak menginginkan penghentian sementara, melainkan penghentian agresi secara menyeluruh," imbuhnya.

Hamdan menyampaikan hal ini untuk menanggapi pertanyaan dalam konferensi pers tentang diskusi yang sedang berlangsung mengenai peta jalan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas, termasuk proposal yang diusulkan Mesir baru-baru ini.

Mengenai pemerintahan pasca-perang di daerah kantong tersebut, Hamdan mengatakan hal itu akan menjadi "keputusan rakyat Palestina sendiri".

Hanya, ia menyampaikan, rakyat Palestina di Jalur Gaza tidak akan "menerima kepemimpinan yang didukung Zionis, Amerika Serikat (AS), atau di bawah perlindungan negara-negara tersebut.

Dia lalu menggarisbawahi kembali bantahan Hamas terhadap klaim juru bicara Garda Revolusi Iran pada Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Dubes Israel untuk Korsel Buat Video Fiktif, Gambarkan Seoul Diserang Hamas

Sebelumnya, juru bicara Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa serangan 7 Oktober diluncurkan sebagai pembalasan terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds elit Iran, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Irak pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com