Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Bersumpah Hamas Harus Hancur

Kompas.com - 26/12/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus bertempur di Gaza hingga Hamas hancur.

Dia terus menentang seruan global untuk melakukan gencatan senjata di tengah-tengah kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas karena pasukan yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan Iran akan kembali saling serang.

Netanyahu, yang mengunjungi pasukan Israel di Gaza utara pada Senin (25/12/2023) mengatakan kepada anggota parlemen dari Partai Likud bahwa perang masih jauh dari selesai.

Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 70 Tewas di Kamp Pengungsi Al Maghazi

Dilansir dari Guardian, dia juga menepis apa yang dia katakan sebagai spekulasi media bahwa pemerintahnya mungkin akan menghentikan pertempuran.

Dia mengatakan Israel tidak akan berhasil membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas tanpa menerapkan tekanan militer.

"Kami tidak akan berhenti. Perang akan terus berlanjut sampai akhir, sampai kita menyelesaikannya, tidak kurang," kata Netanyahu.

Dalam sebuah opini di Wall Street Journal pada Senin, Netanyahu menegaskan kembali tiga prasyarat untuk perdamaian: Hamas harus dihancurkan, Gaza harus didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi.

Sebagai pembalasan terhadap Hamas atas serangan lintas batas yang mematikan pada 7 Oktober lalu, Israel mendapat tekanan dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, untuk mengalihkan operasi di Gaza ke tahap yang lebih rendah intensitasnya dan mengurangi korban sipil.

Hampir 20.700 warga Gaza telah terbunuh, termasuk 250 orang dalam 24 jam terakhir, menurut pihak berwenang di Gaza yang dikuasai Hamas.

Pasukan AS telah mendapat serangan dari kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah atas dukungan Washington terhadap Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Baca juga: UPDATE Perang Israel-Hamas, 20.424 Orang Tewas di Gaza

Dalam bentrokan terbaru, militer AS melakukan serangan udara pembalasan di Irak setelah serangan pesawat tak berawak oleh Hamas yang bersekutu dengan Iran terhadap pangkalan AS di Erbil.

Hal ini menyebabkan seorang anggota militer AS berada dalam kondisi kritis dan melukai dua personil AS lainnya.

Baca juga: Israel Berperang Melawan Hamas, Warga Sipil Palestina Berperang Melawan Lapar

Serangan udara tersebut menewaskan sejumlah militan Hezbollah Kataib dan menghancurkan beberapa fasilitas yang digunakan oleh kelompok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com