Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hamas Kunjungi Mesir di Tengah Pembahasan Intensif Gencatan Senjata

Kompas.com - 20/12/2023, 20:39 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pemimpin Hamas melakukan kunjungan pertamanya ke Mesir pada Rabu (20/12/2023).

Ini jadi intervensi pribadi yang jarang terjadi dalam diplomasi di tengah-tengah apa yang digambarkan seorang sumber sebagai pembicaraan intensif mengenai gencatan senjata baru agar bantuan dapat sampai ke Gaza dan para sandera dapat dibebaskan.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang biasanya tinggal di Qatar, biasanya mengintervensi diplomasi secara terbuka hanya ketika ada kemajuan.

Baca juga: Siapakah Yahya Sinwar, Sosok yang Disebut Sebagai Dalang Hamas di Gaza?

Dia terakhir kali melakukan perjalanan ke Mesir pada awal November sebelum pengumuman satu-satunya kesepakatan gencatan senjata dalam perang sejauh ini, sebuah jeda selama seminggu di mana lebih dari 100 sandera dibebaskan.

Dilansir dari Reuters, sebuah sumber yang diberi penjelasan tentang negosiasi mengatakan para utusan sedang mendiskusikan sandera mana yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza yang dapat dibebaskan di bawah perjanjian gencatan senjata baru.

Tahanan mana saja yang mungkin akan dibebaskan oleh Israel sebagai imbalannya juga dinegosiasikan.

Israel bersikeras bahwa semua wanita dan pria yang lemah di antara para sandera harus dibebaskan, kata sumber tersebut, yang menolak untuk disebutkan namanya.

Warga Palestina yang dihukum karena pelanggaran berat bisa jadi masuk dalam daftar tawanan yang akan dibebaskan.

Sumber tersebut menggambarkan negosiasi berlangsung intensif dan mengatakan bahwa sebuah terobosan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa Haniyeh sangat ingin mendengarkan para pejabat Mesir untuk kemungkinan pendekatan baru dan mencatat bahwa posisi resmi Hamas adalah menolak gencatan senjata sementara dan menuntut penghentian pertempuran secara permanen.

Baca juga: 71 Persen Warga Gaza Alami Kelaparan Akut

"Sikap Hamas tetap bahwa mereka tidak menginginkan adanya jeda kemanusiaan. Hamas menginginkan penghentian perang Israel di Gaza," ujar pejabat Palestina tersebut.

"Haniyeh dan Hamas selalu menghargai upaya Mesir. Dia berada di Kairo hari ini untuk mendengarkan apakah Israel telah membuat proposal baru atau apakah Kairo juga memiliki beberapa. Masih terlalu dini untuk berbicara tentang harapan," tambahnya.

Baca juga: Pemimpin Hamas Akan ke Mesir Hari Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Seorang pejabat senior Israel mengulangi posisi pemerintah bahwa perang hanya dapat berakhir dengan pembebasan semua sandera dan penghancuran Hamas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com