Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Beri Sinyal Perubahan Operasi di Gaza, Intensitas Perang Lebih Rendah

Kompas.com - 19/12/2023, 08:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan, intensitas pertempuran di Jalur Gaza bakal menjadi lebih rendah.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian terhadap warga sipil Palestina pascaperang Israel-Hamas meletus sejak 7 Oktober 2023.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (19/12/2023), Israel secara bertahap akan melakukan transisi ke fase operasi yang lebih terarah di Gaza.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Tentara Israel Temukan Terowongan Hamas | Mobil Pengawal Joe Biden Ditabrak

Demikian diungkapkan Gallant usai pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, Senin (18/12/2023).

Menurut Gallant, penduduk setempat dimungkinkan bisa kembali ke Gaza utara yang jadi wilayah operasi militer Israel.

Meski demikian, Austin dan Gallant tidak memberikan batas waktu untuk melakukan rencana operasi tersebut.

Austin berharap Israel akan melakukan operasi militer yang terarah atau dengan tepat sasaran pada kelompok Hamas.

Kini, sebagian besar warga Gaza utara mengikuti instruksi Israel untuk mengungsi ke selatan, di mana militer meminta warga untuk terus bergerak di tengah serangan udara dan baku tembak dengan sasaran kelompok Hamas.

Baca juga: Kapal Perang Inggris Tembak Jatuh Drone Serang di Laut Merah

"Segera kita akan bisa membedakan berbagai wilayah di Gaza," kata Gallant dalam konferensi pers bersama di Tel Aviv.

"Di setiap wilayah, kami akan melakukan transisi secara bertahap ke fase berikutnya dan berupaya mengembalikan penduduk setempat," tutur Gallant.

Sementara itu, tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata terus meningkat terhadap Israel karena lebih dari 19.000 korban sipil tewas dalam serangan militer Israel.

Meskipun Amerika Serikat memberi Israel senjata dan dukungan diplomatik serta menolak seruan gencatan senjata, AS kini memperkeras sikapnya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena melakukan serangan pengeboman yang tanpa pandang bulu.

Akan tetapi, Austin menyatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat akan mendukung keamanan Israel.

Baca juga: Tentara Israel Temukan Terowongan Hamas Terbesar, Banyak Senjata Siap Digunakan

Sejumlah pejabat AS juga menyerukan Israel untuk lebih memfokuskan strategi dan serangannya kepada pemimpin Hamas.

"Itu tidak menandakan berakhirnya operasi, tapi Anda harus lebih tepat dan lebih fokus pada target tertentu," tegas Austin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com