Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hamas Akan ke Mesir Hari Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 20/12/2023, 08:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan mengunjungi Mesir untuk melakukan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel pada Rabu (20/12/2023).

Seorang sumber yang dekat dengan kelompok Islamis Palestina tersebut berbicara kepada AFP , bahwa Haniyeh, yang tinggal di Qatar, akan memimpin delegasi "tingkat tinggi" Hamas ke Mesir.

"Mereka akan mengadakan pembicaraan dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel dan yang lainnya," ungkap sumber tersebut pada Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Hampir Tercapai

Dijelaskan olehnya, pembicaraan itu akan membahas penghentian agresi dan perang untuk mempersiapkan kesepakatan pembebasan tahanan serta pengakhiran pengepungan di Jalur Gaza.

Pada bulan lalu, di bawah kesepakatan gencatan senjata selama seminggu yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, sebanyak 80 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Menurut sumber Hamas, pembicaraan di Mesir akan berfokus pada pengiriman bantuan kemanusiaan, penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza, dan dapat kembalinya para pengungsi ke Gaza utara.

Kunjungan Haniyeh ini akan menjadi kunjungannya yang kedua ke Mesir sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober, menyusul kunjungan pada awal November.

Baca juga: Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?

Israel kirim Kepala Mossad ke Eropa

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa mengatakan, ia baru saja mengirim kepala Mossad ke Eropa dua kali untuk mendorong proses pembebasan para sandera di Gaza.

"Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk masalah ini, dan tugas kami adalah membawa mereka semua kembali," katanya dalam sebuah pernyataan.

Bertemu dengan keluarga sandera pada Selasa, Netanyahu mengatakan bahwa menyelamatkan mereka adalah tugas terpenting..

Video sandera

Sementara itu, pada Selasa malam, kelompok militan Palestina Islamic Jihad merilis rekaman video yang diklaimnya menunjukkan dua sandera masih hidup dalam penahanannya di Gaza.

Mereka adalah warga dibawa ke wilayah tersebut dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas ke Israel.

Dalam video tersebut, dua orang pria muncul satu demi satu dan meminta peningkatan tekanan pada pihak berwenang Israel untuk memastikan pembebasan mereka.

Sedangkan, pada Senin (18/12/2023), sayap militer Hamas telah merilis rekaman yang diklaimnya menunjukkan tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Video dari Brigade Ezzedine al-Qassam, yang berjudul "Jangan biarkan kami menjadi tua di sini", menunjukkan tiga orang berjenggot duduk di kursi di sebuah lokasi yang dirahasiakan dan meminta untuk dibebaskan.

Baca juga: Israel Tangkap Pemimpin Hamas di Tepi Barat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com